NewsRepublik.com, Kesehatan – Seledri (Apium graveolens L) merupakan tanaman yang akrab digunakan dalam dunia kuliner maupun pengobatan tradisional. Tak hanya sebagai pelengkap sup atau salad, daun seledri juga dikenal memiliki khasiat kesehatan, terutama bila dikonsumsi dalam bentuk rebusan.
Baik dalam tradisi Timur maupun Barat, daun seledri telah dimanfaatkan selama berabad-abad sebagai tanaman herbal untuk membantu mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi.
NewsRepublik.com akan mengulas secara mendalam sejumlah manfaat rebusan daun seledri bagi kesehatan. Selain itu, juga dibahas manfaat konsumsi seledri dalam keadaan mentah, cara pengolahan yang dianjurkan, serta jawaban atas sejumlah pertanyaan umum terkait konsumsi daun seledri, Kamis (7/8/2025).
Rebusan Daun Seledri Terbukti Turunkan Tekanan Darah

Penelitian oleh M. Syikir et al. (2021) yang dipublikasikan dalam Jurnal VNUS mengungkap, konsumsi rebusan daun seledri selama tujuh hari mampu menurunkan tekanan darah secara signifikan pada lansia penderita hipertensi di Mamasa, Sulawesi Barat. Dari rata-rata 150/91 mmHg, tekanan darah para responden turun menjadi 122/76 mmHg.
Efek ini diyakini berasal dari kandungan aktif seperti apigenin, pthalides, apiin, serta mineral penting seperti kalium dan magnesium. Apigenin berperan sebagai antagonis kalsium yang membantu melebarkan pembuluh darah. Pthalides bekerja menenangkan otot polos di arteri, sementara kalium menjaga keseimbangan cairan tubuh agar tekanan darah tetap stabil.
Selain itu, rebusan daun seledri juga bersifat diuretik ringan, membantu pengeluaran kelebihan garam dan cairan melalui urin. Dengan begitu, beban kerja jantung dan ginjal bisa berkurang.
Efektivitas ini diperkuat berbagai studi lain. Muzakar dan Nuryanto (2012), misalnya, mencatat penurunan tekanan darah signifikan saat rebusan seledri dikonsumsi bersamaan dengan obat antihipertensi. Hasil serupa juga ditemukan oleh Tinggi et al. (2015) setelah pemberian rebusan selama sepekan.
Seledri Mentah

Tak hanya dalam bentuk rebusan, konsumsi seledri mentah juga menawarkan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Mengutip laman Healthline, seledri diketahui mengandung lebih dari 12 jenis antioksidan, termasuk vitamin C, beta karoten, dan flavonoid. Kandungan ini berperan penting dalam melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel yang bisa memicu penuaan dini hingga penyakit kronis.
Selain itu, seledri juga dikenal sebagai sumber alami senyawa anti-inflamasi. Informasi dari WebMD menyebutkan bahwa sayuran ini mengandung serat larut dan tidak larut, serta air sebanyak 95%. Kombinasi tersebut membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan mencegah sembelit. Bahkan, senyawa apiuman—sejenis polisakarida yang terdapat dalam seledri—menunjukkan potensi dalam mengurangi tukak lambung dan memperkuat lapisan lambung, berdasarkan hasil studi pada hewan.
Dari sisi nutrisi, seledri kaya akan vitamin K, A, C, folat, serta mineral seperti kalsium dan magnesium. Kandungan airnya yang tinggi turut memberikan efek kenyang lebih lama, sehingga cocok untuk dikonsumsi harian bagi mereka yang ingin menjaga atau menurunkan berat badan secara alami.
Bagian Seledri yang Dapat Dikonsumsi dan Kandungan Nutrisinya

Tak hanya daunnya, seluruh bagian tanaman seledri bisa dimanfaatkan untuk konsumsi. Dari batang, akar, hingga bijinya, masing-masing memiliki kandungan nutrisi dan manfaat tersendiri.
1. Daun Seledri
Mengandung vitamin A, C, dan K dalam jumlah tinggi serta flavonoid sebagai antioksidan. Daunnya juga kaya serat, bermanfaat untuk pencernaan dan membantu menurunkan kadar kolesterol.
2. Batang Seledri
Batangnya mengandung banyak air dan rendah kalori, cocok sebagai camilan sehat. Elektrolit seperti kalium membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, batang seledri mengandung folat (vitamin B9) yang penting untuk pembentukan sel darah merah.
3. Akar Seledri (Celeriac)
Meski kurang populer, akar seledri bisa dikonsumsi dan sering dijadikan bahan sup atau salad. Akar ini mengandung vitamin C, fosfor, serta serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
4. Biji Seledri
Sering digunakan sebagai bumbu, biji seledri memiliki sifat anti-inflamasi dan diuretik alami. Kandungan mineral seperti kalsium, mangan, dan zat besinya cukup tinggi.
Dengan mengonsumsi seluruh bagian tanaman seledri, tubuh bisa memperoleh manfaat nutrisi secara lebih optimal. Meski begitu, penderita tekanan darah rendah atau mereka yang alergi terhadap tanaman sejenis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya dalam jumlah besar.
Cara Mengolah Seledri agar Manfaatnya Optimal
Agar kandungan nutrisi dalam seledri tetap terjaga dan manfaat kesehatannya maksimal, berikut beberapa cara pengolahan seledri yang direkomendasikan, mengacu pada informasi dari WebMD dan Healthline:
- Rebusan Daun Seledri: Ambil segenggam daun seledri segar, cuci bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air selama 10–15 menit. Saring dan konsumsi air rebusannya dalam keadaan hangat. Dapat diminum 1–2 kali sehari.
- Seledri Mentah: Cocok sebagai camilan rendah kalori. Cukup dicuci bersih, dipotong-potong, dan bisa dinikmati langsung atau dicelupkan ke dalam hummus maupun selai kacang.
- Jus Seledri: Blender 4–5 batang seledri segar dengan sedikit air, lalu saring. Jus bisa dikonsumsi langsung atau dicampur dengan apel dan perasan lemon untuk rasa lebih segar.
- Sup dan Tumisan: Seledri menjadi komponen penting dalam mirepoix—campuran seledri, wortel, dan bawang sebagai dasar sup dan saus. Cocok juga untuk tumisan sayur, ayam, maupun daging.
- Salad dan Smoothie: Potongan seledri segar dapat ditambahkan ke dalam salad atau diblender bersama bayam, apel, dan pisang untuk smoothie yang kaya nutrisi.
Catatan penting, daun seledri memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan batangnya. Karena mudah layu, sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 1–2 hari setelah dibeli agar kualitas nutrisinya tetap optimal.