Pariwisata

Liburan ke Thailand Bakal Lebih Mahal, Pajak Bandara Internasional Segera Naik

57
×

Liburan ke Thailand Bakal Lebih Mahal, Pajak Bandara Internasional Segera Naik

Share this article
Liburan ke Thailand Bakal Lebih Mahal, Pajak Bandara Internasional Segera Naik
Staf terlihat di jalur masuk baru di Bandara Internasional Suvarnabhumi saat berlatih prosedur untuk pembukaan kembali Thailand, di Bangkok, Rabu (27/10/2021). Mulai 1 November, Thailand akan mulai dibuka kembali tanpa persyaratan karantina untuk yang divaksinasi penuh.

NewsRepublik.com, Pariwisata – Wisatawan yang melakukan penerbangan dari Thailand dalam waktu dekat harus bersiap merogoh kocek lebih dalam. Pemerintah setempat disebut-sebut tengah bersiap menaikkan Biaya Layanan Penumpang (Passenger Service Charge/PSC) untuk penumpang internasional — sebuah kebijakan yang akan menjadi kenaikan pertama dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti dilansir dari The Thaiger, Jumat (1/8/2025), Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) menyampaikan bahwa keputusan final atas usulan kenaikan ini kemungkinan akan ditentukan pada Oktober 2025. Kenaikan tersebut diperkirakan mencapai 100 baht (sekitar Rp50 ribuan) per penumpang internasional.

Jika wacana itu terealisasi, langkah ini berpotensi menyumbang tambahan pendapatan sebesar 3 miliar baht per tahun bagi Airports of Thailand (AoT). Direktur CAAT, Manat Chawanaprayoon, mengungkapkan bahwa tarif saat ini, yakni 730 baht (sekitar Rp367 ribu) untuk penerbangan internasional, sudah tak lagi relevan.

Menurut dia, tarif yang ada tidak mencerminkan biaya sebenarnya untuk operasional dan perawatan fasilitas bandara. “Kami sedang mempelajari kelayakan dan perlunya peningkatan AoT. Dibandingkan Bandara Changi Singapura, yang mengenakan biaya sekitar 1.400 hingga 1.500 baht (sekitar Rp705 ribu–Rp755 ribu), harga kami jauh lebih rendah,” kata Manat.


Belum Final

Pandangan umum ruang keberangkatan yang hampir kosong karena jumlah pengunjung menurun drastis di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok
Pandangan umum ruang keberangkatan yang hampir kosong karena jumlah pengunjung menurun drastis di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Rabu (11/3/2020). Di Thailand sendiri lebih dari 50 orang terinfeksi virus corona COVID-19 yang telah menggemparkan seluruh dunia.

Ambisi Thailand untuk menjadikan diri sebagai pusat penerbangan regional diklaim sangat bergantung pada penyesuaian tarif layanan bandara. Hal ini disampaikan Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) yang saat ini masih mengkaji usulan kenaikan Biaya Layanan Penumpang (PSC) bersama pihak Bandara Thailand (AoT).

Meski belum final, studi bersama kedua lembaga tersebut ditargetkan rampung pada Oktober mendatang sebelum diajukan ke Dewan Penerbangan Sipil Thailand (CAB) untuk memperoleh persetujuan akhir.

CAAT juga mengonfirmasi adanya usulan kenaikan terpisah sebesar lima baht (sekitar Rp2.500) per penumpang yang saat ini masih dalam proses peninjauan. Namun, keputusan tersebut tertunda lantaran belum terpenuhinya kuorum di tubuh CAB. Otoritas setempat memperkirakan anggota dewan baru akan segera ditunjuk agar proses bisa kembali berjalan.

Rencana penyesuaian tarif tersebut juga kemungkinan akan mencakup pemberlakuan biaya bagi penumpang transit dan transfer, kelompok yang selama ini dikecualikan. Namun, AoT diminta untuk menyediakan data pembanding dari bandara internasional lain yang menerapkan kebijakan serupa.

Pelaksana Tugas Presiden AoT, Paweena Jariyathitipong, menegaskan bahwa PSC harus sejalan dengan biaya riil layanan yang diberikan. “Kami membutuhkan pendanaan berkelanjutan untuk mendukung operasional dan pengembangan di masa mendatang,” ujarnya.


Terapkan Kartu Kedatangan Digital

Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Thailand.
Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Thailand.

Otoritas Bandara Thailand (AoT) mengonfirmasi rencana penerapan tarif Biaya Layanan Penumpang (PSC) yang seragam di enam bandara utama yang mereka kelola. Meski terdapat perbedaan dalam biaya manajemen masing-masing bandara, langkah ini dinilai penting demi menjaga konsistensi dan efisiensi.

Dikutip dari Bangkok Post, meski usulan kenaikan kecil sebesar lima baht hanya akan menambah pendapatan sekitar 200–300 juta baht per tahun, skenario kenaikan penuh sebesar 100 baht disebut sebagai “pengubah permainan.” Tambahan dana itu akan membawa struktur biaya AoT lebih kompetitif secara global sekaligus membuka peluang investasi miliaran dolar untuk proyek peningkatan infrastruktur jangka panjang.

Sementara itu, sejak 1 Mei 2025, Pemerintah Thailand juga telah resmi memberlakukan Thailand Digital Arrival Card (TDAC), menggantikan kartu kedatangan manual TM6 yang sebelumnya wajib diisi wisatawan saat memasuki negara tersebut.

Namun pada hari yang sama, muncul situs palsu yang mengatasnamakan layanan TDAC. Laman tersebut meniru tampilan situs resmi dan meminta wisatawan membayar biaya pemrosesan sebesar 10 dolar AS (sekitar Rp166 ribu). Padahal, kartu kedatangan digital TDAC versi resmi tidak dikenakan biaya alias gratis sepenuhnya.


Waspada Situs Palsu

Ilustrasi bandara Thailand
Ilustrasi bandara Thailand

Bangkok Post melaporkan adanya situs palsu yang meniru layanan Kartu Kedatangan Digital (TDAC) Thailand dan telah menipu sejumlah wisatawan yang kurang waspada. Untuk menghindari penipuan serupa, pelancong diimbau hanya mengisi data pribadi mereka melalui situs resmi TDAC. Setelah menyelesaikan proses tersebut, wisatawan akan menerima email konfirmasi yang dapat diperlihatkan saat tiba di Thailand.

Menjawab kebingungan seputar batas waktu pengajuan, Biro Imigrasi Thailand menegaskan bahwa pengajuan TDAC hanya bisa dilakukan dalam waktu tiga hari menjelang kedatangan. Sebelumnya, sempat beredar informasi keliru yang menyebut bahwa proses harus dilakukan minimal tiga hari sebelumnya.

“Sistemnya sudah sepenuhnya siap, dan langkah-langkah alternatif sudah disiapkan untuk memastikan kelancaran operasional. Selama tahap awal, wisatawan yang mengalami masalah dapat menggunakan formulir imigrasi kertas untuk sementara,” ujar Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand.

Selain itu, otoritas juga menyiapkan komputer di area Imigrasi Bandara Suvarnabhumi bagi pelancong yang memerlukan akses untuk mengisi formulir TDAC setibanya di lokasi.