Politik

Mardiono Klaim Sah Pimpin PPP, Siap Sinergi dengan Program Strategis Prabowo

7
×

Mardiono Klaim Sah Pimpin PPP, Siap Sinergi dengan Program Strategis Prabowo

Share this article
Mardiono Klaim Sah Pimpin PPP, Siap Sinergi dengan Program Strategis Prabowo
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono (Istimewa)

NewsRepublik.com, Politik -Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengklaim dirinya terpilih secara aklamasi dalam Muktamar X yang digelar di Jakarta pada 27 September 2025. Ia menegaskan akan fokus memperbaiki tata kelola partai demi mengembalikan kursi PPP ke parlemen pada Pemilu 2029, sekaligus memastikan dukungan penuh terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Bismillah kami akan fokus pada penyusunan strategi transformasi PPP menuju Pemilu 2029. Sebagai partai yang juga berjalan bersama pemerintah, PPP akan mendukung program-program prioritas Bapak Presiden Prabowo Subianto,” kata Mardiono kepada wartawan, Senin (29/9/2025).

Pria yang juga menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan itu menekankan, PPP ingin hadir di tengah masyarakat untuk memperkuat ekonomi umat. Dukungan terhadap program prioritas pemerintah, lanjutnya, akan diwujudkan melalui sektor-sektor strategis.

“Tentu program-program prioritas Presiden pro dengan rakyat, maka kami juga mendorong pengembangan ekonomi umat,” ujarnya.

Mardiono menyebut PPP akan ikut mengawal sejumlah agenda utama pemerintah, mulai dari ketahanan pangan, koperasi merah putih, sekolah rakyat, layanan kesehatan gratis, hingga program makan bergizi gratis (MBG).

Adapun klaim terpilihnya Mardiono secara aklamasi didukung oleh 30 DPW dari seluruh Indonesia. Hal itu, menurutnya, membuat posisi yang sebelumnya hanya sebagai pelaksana tugas (Plt) kini sah sebagai ketua umum definitif.

Namun, di sisi lain, muncul kelompok yang menilai langkah Mardiono tidak sah. Mereka berpendapat, sosok lain yang mereka dukung justru merupakan ketua umum terpilih yang sah dalam Muktamar X.


Kubu Agus Suparmanto Klaim Kemenangan

Kontestasi kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kian memanas. Setelah Mardiono mengumumkan dirinya terpilih secara aklamasi, kubu Agus Suparmanto juga menegaskan bahwa mantan Menteri Perdagangan tersebutlah yang sah ditetapkan sebagai ketua umum dalam Muktamar X.

Sekretaris SC Muktamar X, Rusman Yakub, menyatakan Agus Suparmanto disahkan melalui aklamasi pada Minggu (28/9/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Penetapan tersebut berlangsung dalam sidang yang dipimpin oleh Qoyum Abdul Jabbar selaku pimpinan Sidang Paripurna VIII.

Menurut kubu Agus, klaim Mardiono tidak berdasar. Mereka menilai keputusan aklamasi yang mengangkat Agus justru merupakan hasil aspirasi para peserta muktamar.

Qoyum Abdul Jabbar menyayangkan langkah Mardiono yang menyebarkan klaim sepihak ke publik. Ia menegaskan, penetapan ketua umum tidak bisa hanya berdasarkan absensi. “Ketua umum terpilih bersama formatur akan segera menyusun kepengurusan dengan mengakomodir kekuatan PPP,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy menegaskan, aklamasi terhadap Mardiono sebagai Ketua Umum periode 2025–2030 tidak benar.

“Tidak betul Mardiono terpilih aklamasi, klaim sepihak,” tegas Rommy, Minggu (28/9/2025).

Rommy bahkan menyoroti foto yang beredar mengenai aklamasi Mardiono di kamar hotel.

“Ini Muktamar atau mau ngamar? Setelah kabur dari arena muktamar, mengumumkan aklamasi dari kamar. Kalau pun dagelan, ini dagelan tingkat dewa,” ucapnya.


Seruan Islah Menguat

Perseteruan antara kubu Agus Suparmanto dan Muhamad Mardiono dinilai menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dualisme kepemimpinan ini dikhawatirkan semakin menjauhkan partai dari basis pemilih, terlebih setelah kegagalan menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.

Sejumlah kiai di internal PPP pun menyerukan agar kedua pihak segera mengambil jalan islah atau perdamaian. Upaya rekonsiliasi dipandang penting untuk menghindari terhambatnya kinerja partai serta mencegah potensi hengkangnya konstituen.