NewsRepublik.com, Ekonomi – Sejumlah pekerja yang tercatat sebagai calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) masih belum merasakan manfaat dari bantuan yang dijanjikan pemerintah. Padahal, skema penyaluran sempat diumumkan akan dilakukan secara bertahap, dengan dana langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima.
Namun, implementasi di lapangan belum berjalan mulus. Tidak sedikit pekerja mengaku belum mendapat kejelasan terkait jadwal pencairan. Kondisi ini memicu pertanyaan soal efektivitas mekanisme distribusi bantuan.
“Saya sudah dinyatakan layak terima BSU oleh pihak kantor. Saya rutin cek tiap hari, tapi statusnya masih mandek di tahap verifikasi data. Tidak ada perubahan informasi, bahkan rekening saya masih yang lama,” ungkap Ani (30), Rabu (18/5/2025).
Ani sebelumnya pernah menerima BSU saat pandemi Covid-19 berlangsung. Saat itu, proses pencairan berjalan cukup cepat. Dengan tidak adanya perubahan data, ia berharap skema tahun ini tak jauh berbeda. Namun, harapan itu belum terwujud.
Keluhan Membanjiri Media Sosial
Pantauan di media sosial menunjukkan lonjakan unggahan dari masyarakat yang memperlihatkan status BSU mereka masih tertahan di tahap verifikasi. Banyak yang mengaku sudah menghubungi call center, namun belum memperoleh solusi konkret.
Proses verifikasi yang dinilai lambat menjadi sorotan. Sejumlah pihak menduga bahwa kendala teknis dalam validasi data menjadi faktor utama tersendatnya pencairan bantuan. Bahkan, kekhawatiran muncul bahwa BSU hanya cair untuk sebagian penerima.
Ditemukan Sejumlah Kasus Teknis

Beberapa kendala teknis seperti data ganda maupun ketidaksesuaian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan data BPJS Ketenagakerjaan disebut sebagai penyebab gagalnya proses verifikasi. Namun hingga kini, pemerintah belum mengungkap secara detail berapa jumlah pekerja yang terdampak kondisi tersebut.
Bagi pekerja sektor informal maupun pelaku usaha mikro, BSU dinilai sangat berarti di tengah tekanan ekonomi yang masih terasa.
“Sebenernya udah nggak berharap banyak, tapi ya tetap nunggu. Kondisi ekonomi sekarang siapa yang nolak bantuan kayak gini. Lumayan buat nambah-nambah,” ujar Nica (31), yang juga tengah menanti pencairan.
Lain halnya dengan Yoga (27), yang harus memperbarui data rekeningnya. Imbasnya, proses verifikasi berlangsung lebih lama. Meski pembaruan data telah selesai, statusnya tak berbeda jauh dengan Ani dan Nica: masih dalam antrean verifikasi.
Respons Resmi Kementerian Ketenagakerjaan

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan proses validasi data masih berlangsung untuk penyaluran BSU tahun 2025. Bantuan ini diberikan satu kali dengan nominal Rp600 ribu, yang merupakan akumulasi subsidi Rp300 ribu per bulan untuk periode Juni dan Juli.
“Masih proses validasi. Totalnya Rp600 ribu, untuk dua bulan—Juni dan Juli—masing-masing Rp300 ribu,” kata Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, saat dikonfirmasi, Minggu (15/6/2025).
Pekerja diimbau untuk memantau informasi resmi melalui kanal milik BPJS Ketenagakerjaan, lembaga yang ditunjuk pemerintah sebagai penyalur BSU. Status pencairan dapat dicek secara mandiri melalui situs resmi maupun aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).
Selain itu, pekerja juga bisa menghubungi call center BPJS Ketenagakerjaan guna mendapatkan informasi lebih lanjut. Petugas akan memberikan penjelasan serta solusi terkait kendala pencairan yang dialami.