NewsRepublik.com, Kesehatan – Sariawan adalah luka kecil dan dangkal yang biasanya timbul pada jaringan lunak di mulut atau dasar gusi. Berbeda dengan cold sores (luka lepuh akibat virus herpes), sariawan tidak muncul di permukaan bibir dan tidak menular.
Meski tidak berbahaya, rasa perih yang ditimbulkan kerap mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika berukuran besar atau muncul dalam jumlah banyak.
Mengutip Mayo Clinic, sebagian besar sariawan dapat sembuh dalam kurun 1–2 minggu. Namun, jika luka berukuran besar, terasa sangat nyeri, atau tidak kunjung pulih, disarankan segera berkonsultasi ke dokter atau dokter gigi.
Dalam kondisi tertentu, sariawan juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain, misalnya kekurangan nutrisi atau gangguan autoimun.
Jenis-Jenis Sariawan yang Perlu Diketahui
Sariawan ternyata tidak hanya muncul dalam satu bentuk. Setidaknya ada tiga jenis yang paling umum dijumpai:
1. Sariawan Minor
- Berbentuk oval kecil dengan tepi kemerahan.
- Umumnya sembuh dalam 1–2 minggu tanpa meninggalkan bekas.
2. Sariawan Major
- Berukuran lebih besar dan menimbulkan rasa nyeri lebih hebat.
- Proses penyembuhan dapat memakan waktu hingga enam minggu dan berisiko meninggalkan bekas luka.
3. Sariawan Herpetiform
- Muncul dalam jumlah banyak dengan ukuran sangat kecil.
- Luka sering kali bergabung hingga membentuk sariawan yang lebih besar.
- Meski namanya mirip, jenis ini tidak disebabkan oleh virus herpes.
Memahami perbedaan jenis sariawan penting agar masyarakat tidak keliru mengira semua luka di mulut sebagai infeksi herpes.
Gejala Sariawan yang Perlu Diwaspadai
Biasanya, sariawan diawali dengan rasa kesemutan atau terbakar 1–2 hari sebelum luka muncul. Lesinya berbentuk bulat atau oval, berwarna putih atau kuning di bagian tengah, dengan tepi berwarna merah.
Kebanyakan sariawan memang tidak berbahaya, namun ada sejumlah gejala yang patut diwaspadai dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter:
- Ukuran sariawan sangat besar atau jumlahnya banyak.
- Muncul kembali sebelum luka lama sembuh.
- Tidak kunjung sembuh lebih dari dua minggu.
- Nyeri terasa ekstrem hingga mengganggu makan dan minum.
- Luka menyebar hingga ke area bibir.
- Disertai demam tinggi.
Penyebab dan Faktor Risiko Sariawan
Munculnya sariawan dapat dipicu oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Iritasi akibat gigi tajam atau penggunaan kawat gigi.
- Reaksi alergi terhadap makanan tertentu.
- Kekurangan vitamin serta mineral penting.
- Penurunan daya tahan tubuh atau gangguan sistem imun.
Oleh karena itu, pemeriksaan sejak dini penting dilakukan agar penyebab yang mendasari bisa diketahui dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Cara Mencegah Sariawan
Pencegahan memegang peranan penting agar sariawan tidak mudah kambuh. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:
- Perbaiki pola makan: Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.
- Jaga kebersihan mulut: Gunakan sikat gigi berbulu lembut, lakukan flossing secara rutin, serta hindari pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate.
- Perhatikan alat ortodontik: Bagi pengguna behel, gunakan lilin ortodontik untuk mengurangi gesekan yang dapat memicu luka di mulut.
- Kelola stres: Terapkan teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga ringan, atau aktivitas yang menenangkan, karena stres juga sering memicu sariawan.
Dengan mengenali gejala, jenis, hingga cara pencegahannya, kita bisa lebih sigap menghadapi sariawan. Meski sering dianggap sepele, jangan abaikan jika sariawan muncul berulang kali atau tidak kunjung sembuh. Kondisi tersebut bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian medis.