Pariwisata

Menjelajahi Wisata Taman Nasional Alas Purwo yang Kerap Jadi Lokasi Ritual Malam Satu Suro

6
×

Menjelajahi Wisata Taman Nasional Alas Purwo yang Kerap Jadi Lokasi Ritual Malam Satu Suro

Share this article
Menjelajahi Wisata Taman Nasional Alas Purwo yang Kerap Jadi Lokasi Ritual Malam Satu Suro
Menjelajahi Wisata Taman Nasional Alas Purwo yang Kerap Jadi Lokasi Ritual Malam Satu Suro

NewsRepublik.com, Pariwisata – Dalam kalender masyarakat Jawa, Malam Satu Suro bukanlah malam biasa, melainkan malam yang dianggap suci dan penuh makna, diselimuti suasana hening dan khidmat. Momen 1 Suro atau 1 Muharram sering dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk melakukan ritual spiritual, salah satunya di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.

Taman nasional yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur ini tidak hanya terkenal sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga kerap dijadikan tempat untuk merayakan malam 1 Suro karena diyakini memiliki kekuatan spiritual yang kuat.

Mengacu pada informasi dari situs resmi Taman Nasional Alas Purwo, ada beberapa titik di kawasan hutan ini yang sering dijadikan lokasi pelaksanaan ritual malam Satu Suro. Berikut beberapa di antaranya:

1. Pantai Pancur

Pantai Pancur biasanya dipadati wisatawan, terutama saat akhir pekan atau libur panjang. Namun, menjelang malam pergantian tahun baru Islam, keramaian di pantai ini meningkat signifikan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga dari berbagai daerah yang datang untuk mengadakan kegiatan spiritual di sana.

Ketika malam 1 Suro tiba, tempat ini menjadi tujuan banyak orang untuk melakukan ritual khusus. Di Pantai Pancur, salah satu tradisi yang kerap digelar adalah ruwatan, biasanya berupa pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang dipentaskan oleh kelompok-kelompok spiritual tertentu.


2. Goa Istana

Goa Istana terletak sekitar satu kilometer ke arah timur dari Pantai Pancur, dapat dicapai melalui jalur setapak. Tempat ini dikenal sebagai salah satu lokasi yang dianggap sakral oleh para penganut ajaran spiritual.

Beragam kelompok kepercayaan, perguruan, hingga praktisi ilmu kejawen sering datang ke goa ini untuk menjalankan berbagai bentuk ritual. Goa Istana dikenal sebagai tempat yang tepat untuk melakukan semedi atau tapa brata. Setiap tahunnya, lokasi ini selalu ramai, baik oleh wisatawan yang ingin sekadar berkunjung maupun oleh mereka yang datang untuk menjalani kegiatan spiritual.

Konon, Goa Istana juga pernah disinggahi oleh para pemimpin penting bangsa, mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, hingga sejumlah tokoh pemerintahan lainnya. Selain Goa Istana, terdapat pula goa-goa lain yang sering dimanfaatkan masyarakat untuk ritual, seperti Goa Putri dan Goa Mayangkoro.

3. Makam Mbah Dowo

Terletak sekitar 2,1 kilometer di sebelah timur Kantor Balai Taman Nasional Alas Purwo, Makam Mbah Dowo menjadi salah satu lokasi yang kerap dikunjungi masyarakat saat malam 1 Suro. Tempat ini sering dijadikan titik berkumpul bagi warga yang ingin menjalani malam pergantian tahun Hijriah dengan suasana khidmat dan penuh makna spiritual.


Nuansa Mistis dan Cerita yang Menyelimuti

Tempat ini diyakini memiliki aura mistis yang kuat dan menyimpan banyak teka-teki bagi sebagian orang. Letaknya yang berada di tengah hutan serta latar belakang sejarahnya yang belum sepenuhnya terungkap, menambah kesan misterius pada lokasi tersebut. Sebagian kalangan mempercayai bahwa Makam Mbah Dowo adalah tempat peristirahatan terakhir seorang tokoh penyebar Islam bernama Eyang Suryo Buko Negoro.

Namun, ada pula versi lain yang menyebutkan bahwa makam ini justru merupakan lokasi penyimpanan sebuah pusaka berbentuk tombak. Tak heran jika setiap tahunnya, makam ini selalu ramai didatangi peziarah dari berbagai penjuru daerah.

4. Kucur

Kucur terletak sekitar 500 meter dari permukiman warga di Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Lokasi ini masih termasuk dalam wilayah Taman Nasional Alas Purwo.

Tempat ini dikenal sebagai area pertapaan yang tenang dan terpencil. Berada di lereng gunung dengan ketinggian sekitar 50 meter, kawasan ini memberikan nuansa hening yang khas. Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus menelusuri jalur hutan, namun tak perlu khawatir tersesat karena tersedia petunjuk arah yang jelas menuju titik tersebut.


Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional Alas Purwo

Selain dikenal sebagai lokasi yang kerap dijadikan tempat ritual malam satu Suro, Taman Nasional Alas Purwo juga menyimpan kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Mengacu pada informasi dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kawasan ini memiliki berbagai tipe ekosistem, mulai dari hutan pantai, hutan hujan dataran rendah, hutan mangrove, hutan bambu, savana, hingga kawasan hutan tanaman.

Tingkat keanekaragaman tumbuhan darat di Alas Purwo tergolong tinggi, dengan lebih dari 700 spesies yang ditemukan, mencakup tumbuhan bawah hingga pohon-pohon besar yang tersebar di berbagai formasi vegetasi.

Salah satu tumbuhan khas dan endemik di taman nasional ini adalah sawo kecik (Manilkara kauki). Selain itu, beberapa jenis tumbuhan yang umum dijumpai antara lain ketapang (Terminalia catappa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), serta sekitar 10 jenis bambu lainnya.

Tak hanya flora, Alas Purwo juga menjadi habitat beragam satwa darat, mencakup mamalia, burung (aves), hingga herpetofauna seperti reptil dan amfibi, menjadikannya salah satu kawasan konservasi penting di Indonesia.