NewsRepublik.com, Berita – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyampaikan bahwa sebanyak 2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) belum menerima bantuan sosial (bansos) hingga Juni 2025. Penyebab utama masalah ini adalah penerapan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017 yang mewajibkan penyaluran bansos dilakukan secara non-tunai melalui bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
“Kebijakan ini menyebabkan penyaluran bansos yang selama ini menggunakan PT Pos harus dialihkan,” ungkap Gus Ipul kepada media di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Sebelumnya, sebanyak 1,6 juta dari total 3,6 juta penerima bansos yang mengalami kendala gagal penyaluran karena masalah rekening bank, kini telah berhasil diatasi. Namun, sisanya sebanyak 2 juta penerima masih dalam proses membuka rekening kolektif.
“Masih ada 2 juta penerima yang sedang dalam proses membuka rekening kolektif,” jelas Gus Ipul.
Ia menambahkan, setelah proses pembukaan rekening kolektif selesai, para penerima akan diberikan kartu sebagai tanda penerima bansos. Penyaluran bansos akan segera dilakukan setelah kartu tersebut dibagikan.
Targetkan Penyaluran Bansos
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berharap sisa 2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dapat segera membuka rekening kolektifnya. Ia menargetkan dalam beberapa pekan ke depan, seluruh KPM sudah menerima bantuan sosial.
“Itu yang sementara perkembangannya untuk bansos,” ujar Gus Ipul.
Sebagai informasi, per 1 Juli 2025, sebanyak lebih dari 8 juta KPM atau sekitar 80,49 persen dari total kuota KPM di Triwulan II telah menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Total bantuan yang sudah disalurkan mencapai Rp5,8 triliun.
