Teknologi

Meta Bagikan 3 Tips Cegah Penipuan Online, Ingatkan Pengguna Tetap Waspada di Media Sosial

18
×

Meta Bagikan 3 Tips Cegah Penipuan Online, Ingatkan Pengguna Tetap Waspada di Media Sosial

Share this article
Meta Bagikan 3 Tips Cegah Penipuan Online, Ingatkan Pengguna Tetap Waspada di Media Sosial
Acara APAC Press Briefing – Meta’s Anti-Scams Efforts yang digelar Meta pada Senin (1/9/2025). (Doc. Meta)

NewsRepublik.com, TeknologiMeta menegaskan bahwa ancaman penipuan siber tidak cukup dihadapi hanya dengan teknologi. Peran aktif pengguna dalam menjaga kewaspadaan menjadi kunci agar terhindar dari aksi penipuan yang marak di platform digital.

Hal tersebut disampaikan dalam acara APAC Press Briefing – Meta’s Anti-Scams Efforts. Global Head of Security Policy and Counterfraud Meta, Nathaniel Gleicher, menekankan bahwa edukasi serta kehati-hatian pribadi merupakan pertahanan utama bagi setiap pengguna.

“Saat berinteraksi di platform Meta atau di mana pun di internet, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orang untuk menjaga diri mereka tetap aman,” ujar Gleicher.

Ia kemudian membagikan tiga langkah praktis yang dapat diterapkan untuk mencegah penipuan online, yakni:

  1. Jangan terburu-buru saat menerima tawaran mencurigakan.

  2. Waspada terhadap janji yang terlalu indah hingga sulit dipercaya.

  3. Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di seluruh akun digital.


Hadirkan Fitur Keamanan Baru

Context Cards, alat anti penipuan whatsapp yang dapat menghindari penipuan.
Context Cards, alat anti penipuan whatsapp yang dapat menghindari penipuan. (Doc. Meta)

Meta terus memperkuat upaya perlindungan bagi pengguna dengan menghadirkan sejumlah fitur keamanan terbaru, khususnya di aplikasi WhatsApp.

Product Management Director WhatsApp, Maxime Prades, mengungkapkan bahwa WhatsApp kini dilengkapi dengan fitur kartu konteks (context cards) ketika pengguna menerima undangan untuk bergabung ke sebuah grup.

Fitur ini menampilkan informasi penting mengenai grup serta identitas pengundang, sehingga pengguna dapat mempertimbangkan lebih cermat sebelum masuk.

Prades menjelaskan, salah satu modus yang kerap digunakan penipu adalah mengalihkan percakapan dari situs web lain ke dalam grup WhatsApp. Untuk mencegah hal tersebut, WhatsApp memberikan informasi tambahan dan tips keamanan terkait grup yang hendak diikuti, termasuk konteks mengenai para anggotanya.

Selain itu, WhatsApp juga menambahkan opsi keluar dari grup tanpa notifikasi. Dengan begitu, pengguna memiliki kendali penuh atas interaksi yang tidak diinginkan sekaligus memperoleh informasi lebih banyak sebelum memutuskan bergabung.


Perluas Edukasi dan Perkuat Pencegahan Aktif

Kampanye "Is This Legit", bertujuan untuk membantu pengguna mengidentifikasi penipuan.
Kampanye “Is This Legit”, bertujuan untuk membantu pengguna mengidentifikasi penipuan. (Doc. Meta)

Meta terus menunjukkan komitmennya dalam melindungi pengguna dengan mengedepankan edukasi dan pencegahan aktif terhadap praktik penipuan digital di kawasan Asia Pasifik (APAC).

Salah satu langkahnya diwujudkan melalui kampanye “Is This Legit”, yang dirancang untuk membantu masyarakat mengenali indikasi penipuan. Sejak diluncurkan pada awal Agustus 2025, kampanye tersebut telah menjangkau lebih dari 43 juta orang di tujuh negara APAC.

Tak hanya mengandalkan edukasi, Meta juga menekankan strategi pencegahan aktif. Tahun lalu, perusahaan menggandeng Kepolisian Singapura serta GovTech dalam program uji coba berbagi daftar URL penipuan dan phishing.

Kolaborasi itu membuahkan hasil signifikan. Dalam tujuh hingga delapan bulan terakhir, Meta berhasil menindak lebih dari 17.000 aset berbahaya yang melanggar aturan, sekaligus mencegah banyak pengguna menjadi korban.


Pentingnya Otentikasi Dua Faktor

Whatsapp memperluas upaya verifikasi untuk melawan penipuan.
Whatsapp memperluas upaya verifikasi untuk melawan penipuan. (Doc. Meta)

Dari beragam langkah pencegahan yang disarankan, Meta menilai otentikasi dua faktor (2FA) merupakan lapisan keamanan paling mendasar namun krusial dalam melindungi identitas digital pengguna.

Global Head of Security Policy and Counterfraud Meta, Nathaniel Gleicher, mengingatkan bahwa banyak orang kerap melupakan peran penting email pribadi sebagai pintu utama identitas online.

“Dengan mengaktifkan 2FA dan layanan passkey yang kini banyak tersedia, pengguna dapat melindungi akun mereka, tidak hanya akun perbankan, tetapi juga akun email pribadi,” ujar Gleicher.

Menurutnya, langkah sederhana ini mampu mencegah peretas maupun penipu mengambil alih identitas digital seseorang. Dengan demikian, pelaku kehilangan akses utama untuk melancarkan serangan.

Gleicher menegaskan, pengamanan berlapis seperti 2FA merupakan kunci penting dalam menghadapi ancaman penipuan yang semakin kompleks dan canggih.