NewsRepublik.com, Pariwisata – Museum yang didedikasikan untuk mengenang ikon seni bela diri Bruce Lee di Hong Kong resmi ditutup akibat kesulitan finansial. Tempat yang selama ini menjadi tujuan ziarah para penggemar itu tak mampu lagi menanggung beban operasional.
Dilansir Inquirer.net, Rabu (16/7/2025), museum yang dikenal dengan nama Bruce Lee Club itu menampung lebih dari 2.000 artefak, termasuk patung, majalah lawas, hingga potongan film yang merekam perjalanan awal sang aktor laga legendaris.
Dikelola oleh komunitas penggemar dan keluarga Bruce Lee, museum ini sempat mengalami pasang surut. Dibuka pertama kali pada tahun 2000 sebagai pameran keliling, museum sempat vakum sebelum akhirnya dibuka kembali pada 2019.
Melalui pernyataan resmi di media sosial, pengelola menyampaikan bahwa berbagai upaya telah ditempuh untuk mempertahankan museum, termasuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Namun, kenyataan berkata lain. Meski pandemi telah usai, tantangan finansial tetap menjadi batu sandungan utama.
Museum ini awalnya didirikan dengan tujuan menjaga warisan Bruce Lee dan menyebarkan semangat sang legenda yang wafat pada Juli 1973 dalam usia 32 tahun.
Jejak Museum Bruce Lee
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5285121/original/035850800_1752657287-bruce_1.jpg)
Sebagai sosok ikonik berdarah Amerika-Hong Kong, Bruce Lee dikenang sebagai pelopor yang mengenalkan seni bela diri Tiongkok ke panggung dunia, khususnya Hollywood. Melalui Jeet Kune Do—aliran bela diri ciptaannya yang memadukan kung fu, tinju, anggar, dan filosofi Timur—Lee meninggalkan warisan abadi dalam dunia bela diri dan sinema.
Museum Bruce Lee pertama kali berdiri pada 2001 di kawasan sibuk Yau Ma Tei, Hong Kong. Namun, tingginya biaya sewa membuat museum ini terpaksa ditutup pada 2016. Lokasinya kemudian dipindahkan ke kawasan industri Kwun Tong, dan beroperasi kembali hingga akhirnya resmi ditutup pada 1 Juli 2025 karena kendala finansial.
Tak hanya museum, rumah besar yang pernah ditinggali Bruce Lee juga tak luput dari pembongkaran. Pemerintah Hong Kong merobohkan properti bersejarah itu pada 2019, langkah yang menuai protes dari para penggemar yang berharap bangunan tersebut bisa dijadikan situs warisan budaya.
Meski begitu, sosok Bruce Lee masih hidup dalam memori kolektif masyarakat Hong Kong. Patung dirinya berdiri megah di Avenue of Stars, Salisbury Road, sebagai penghormatan bagi sang legenda yang lahir di San Francisco dan besar di Hong Kong, sebelum menembus industri film internasional.
Rumah Bruce Lee Dibongkar
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4506815/original/003607100_1689692950-WhatsApp_Image_2023-07-18_at_10.08.15_PM.jpeg)
Setelah rumah yang pernah dihuni Bruce Lee dibongkar, pemerintah Hong Kong berencana memanfaatkan lahan tersebut sebagai pusat studi budaya Tiongkok. Pembongkaran bangunan ikonik itu dimulai pada 24 September 2019, dilakukan secara tertutup dengan penjagaan ketat. Akses ke dalam rumah hanya diperbolehkan bagi para pekerja proyek.
Selama bertahun-tahun, para penggemar sang legenda kung fu mendesak pemerintah agar rumah itu diabadikan menjadi museum untuk mengenang Bruce Lee. Namun, harapan tersebut tidak mendapat tanggapan. Pemerintah tetap melanjutkan rencana pembongkaran, meski gelombang kekecewaan datang dari para pencinta Bruce Lee di seluruh dunia.
Kekecewaan makin terasa karena bangunan tersebut merupakan satu-satunya kenangan fisik yang tersisa dari kehidupan Bruce Lee di Hong Kong, selain beberapa properti latihan kung fu miliknya.
Sebuah video dokumenter dari era 1970-an sempat merekam suasana rumah dua lantai tersebut. Dengan dinding putih dan perabotan modern berbahan kaca, baja, serta kayu gelap, interior rumah mencerminkan selera estetik Bruce Lee dan istrinya. Sofa berlapis kain merah dan ungu serta penutup kursi meja makan menjadi detail khas yang menonjol dari kediaman sang ikon bela diri dunia.
Jejak Keluarga Bruce Lee
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2267146/original/016686900_1530608234-Bruce_Lee.jpg)
Di kediaman Bruce Lee, sejumlah koleksi buku dan poster berukuran besar masih tersimpan rapi. Rumah itu juga dilengkapi dengan ruang gym pribadi, termasuk karung tinju yang tergantung di teras kecil tempat sang legenda bela diri kerap berlatih.
Namun, suasana rumah berubah muram sejak tragedi yang mengguncang keluarga Lee pada 20 Juli 1973. Bruce Lee meninggal dunia secara mendadak di usia 32 tahun. Saat itu, ia tengah berlatih membaca naskah film The Deadly Game bersama aktris Betty Ting Pei di apartemen kawasan Beacon Hill Road, Kowloon.
Lee sempat mengeluh sakit kepala sebelum diberikan obat pereda nyeri oleh Ting. Ia pun tertidur dan tidak pernah bangun kembali. Hasil investigasi menyebutkan penyebab kematian adalah pembengkakan otak atau cerebral oedema.
Kepergian mendadak Bruce Lee meninggalkan luka mendalam. Betty Ting Pei mengalami trauma berat, sementara sang istri, Linda Lee, memilih kembali ke Amerika Serikat bersama kedua anak mereka: Brandon yang saat itu berusia 8 tahun, dan Shannon yang baru menginjak 4 tahun.
Dalam wawancara dengan South China Morning Post tahun 2015, Shannon mengaku tidak memiliki banyak kenangan tentang rumah tersebut karena usianya yang masih sangat kecil ketika tragedi itu terjadi.












