NewsRepublik.com, Sports – Olahraga padel tengah naik daun di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat urban dan profesional muda. Kombinasi antara tenis dan squash ini menawarkan permainan seru yang sekaligus mempererat hubungan sosial karena dimainkan secara berpasangan.
Padel dimainkan di lapangan berdinding yang lebih kecil dari lapangan tenis, menggunakan raket solid tanpa senar dan bola bertekanan rendah. Meski tampak seperti tenis, padel punya keunikan tersendiri karena pantulan bola dari dinding menjadi bagian dari permainan, mirip seperti squash.
Masuk ke Indonesia sejak awal 2010-an, olahraga ini awalnya diperkenalkan oleh komunitas ekspatriat asal Spanyol dan Argentina yang tinggal di kota besar seperti Jakarta dan Bali. Seiring waktu, padel berkembang pesat berkat dukungan tokoh-tokoh berpengaruh, kemudahan dalam belajar teknik dasar, serta atmosfer sosial yang menyenangkan.
Kini, padel menjadi salah satu alternatif olahraga pilihan masyarakat perkotaan yang mencari aktivitas ringan, menantang, dan bisa dimainkan bersama teman atau kolega. Kehadiran fasilitas padel yang semakin banyak di berbagai kota besar juga mendorong tren ini terus tumbuh.
Sejarah Singkat Masuknya Olahraga Padel ke Indonesia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5273544/original/074271100_1751631214-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_17.11.47_c1c69b35.jpg)
Padel pertama kali lahir pada tahun 1969 di Acapulco, Meksiko, oleh Enrique Corcuera. Ia menciptakan olahraga ini dengan menggabungkan unsur tenis dan squash. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1974, olahraga ini dibawa ke Spanyol oleh Alfonso de Hohenlohe, sahabat Corcuera. Di sanalah padel mengalami modifikasi dan mulai mendapatkan popularitas.
Seiring waktu, olahraga ini semakin berkembang hingga pada 1991 dibentuklah Federation International de Padel (FIP) di Madrid. Lembaga ini menjadi penanda resminya padel sebagai cabang olahraga internasional, lengkap dengan kejuaraan-kejuaraan berskala dunia. Padel pun menjadi olahraga yang sangat populer di Spanyol dan Meksiko, serta terus menyebar ke berbagai negara lain.
Di Indonesia, padel mulai dikenal secara luas sejak tahun 2021. Salah satu figur penting dalam pengenalan olahraga ini adalah Simon McMenemy, mantan pelatih tim nasional sepak bola Indonesia. Perannya cukup signifikan dalam menarik minat kalangan atlet dan pencinta olahraga terhadap padel. Sejak saat itu, lapangan padel mulai bermunculan di kota-kota besar, menandai awal pertumbuhan olahraga ini di Tanah Air.
Faktor Pendorong Popularitas Padel di Indonesia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5273538/original/086571200_1751631186-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_17.11.47_17986c4f.jpg)
Pertumbuhan olahraga padel di Indonesia tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada sejumlah faktor yang mendorong popularitasnya, terutama di kalangan masyarakat urban dan profesional muda.
Pertama, padel tergolong mudah dimainkan oleh semua kalangan, tanpa memandang usia atau tingkat kebugaran fisik. Ukuran lapangan yang lebih kecil dari tenis dan permainan yang melibatkan dinding membuat padel lebih terkendali dan menyenangkan untuk pemula.
Kedua, padel hampir selalu dimainkan secara berpasangan (ganda). Hal ini secara alami mendorong interaksi sosial dan kerja sama tim, menjadikannya pilihan olahraga yang cocok untuk kegiatan bersama keluarga atau teman dekat.
Ketiga, kemunculan klub-klub padel di kota-kota besar serta digelarnya turnamen lokal maupun internasional turut memperkuat ekosistem olahraga ini. Banyak tempat yang kini menyediakan fasilitas bermain sekaligus komunitas aktif bagi para pencinta padel.
Tak kalah penting, peran media sosial sangat besar dalam mendorong tren ini. Video permainan padel yang menarik mudah viral, sementara artis dan influencer seperti Mahalini, Rizky Febian, Aurel Hermansyah, hingga Anya Geraldine aktif membagikan aktivitas mereka di lapangan padel, yang makin menggoda rasa penasaran masyarakat luas. Kombinasi antara aksesibilitas, nilai sosial, dan eksposur media inilah yang menjadikan padel sebagai olahraga yang sedang naik daun di Indonesia.
Padel Kian Berkembang di Indonesia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5268808/original/069281700_1751279058-SnapInsta.to_482765981_18492113485046124_7368017312985241602_n.jpg)
Perkembangan olahraga padel di Indonesia memasuki babak baru yang menjanjikan. Pada 2024, Perkumpulan Bulu Tangkis Padel Indonesia (PBPI) resmi diterima sebagai anggota Federasi Internasional Padel (FIP). Keanggotaan ini menjadi tonggak penting yang menandai pengakuan resmi dunia terhadap eksistensi padel di Tanah Air.
Berdasarkan data FIP, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-6 sebagai negara dengan pertumbuhan padel tercepat di Asia Tenggara dan ke-29 di dunia. Ini menunjukkan bagaimana olahraga yang menggabungkan elemen tenis dan squash tersebut mulai mendapat tempat di hati masyarakat, khususnya kalangan urban.
Bukan hanya itu, padel kini juga mulai menembus ajang olahraga nasional. Padel masuk sebagai cabang olahraga eksibisi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, membuka jalan bagi kemungkinan status olahraga resmi di edisi PON berikutnya.
Dukungan dari berbagai pihak—mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga komunitas seperti Rich Padel—mendorong terbentuknya ekosistem padel yang solid di Indonesia. Dengan fasilitas yang semakin banyak, antusiasme masyarakat yang tinggi, dan dukungan kelembagaan yang kuat, padel diprediksi bakal menjadi olahraga raket masa depan yang semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.