Berita

Pasutri Maula-Putri Ungkap Kronologi Tragedi Pesta Rakyat di Pernikahan Mereka, 3 Warga Garut Tewas

77
×

Pasutri Maula-Putri Ungkap Kronologi Tragedi Pesta Rakyat di Pernikahan Mereka, 3 Warga Garut Tewas

Share this article
Pasutri Maula-Putri Ungkap Kronologi Tragedi Pesta Rakyat di Pernikahan Mereka, 3 Warga Garut Tewas
Dengan mata sembab, pasangan Maula Akbar Mulyadi Putra-Luthfianisa Putri Karlina, kompak menjelaskan kronologi musibah ‘pasta rakyat’ syukuran pernikahan mereka, yang merenggut tiga warga Garut di Pendopo, Jumat 918/7/2025) lalu.

NewsRepublik.com, Berita – Dengan mata sembap penuh duka, pasangan Maula Akbar Mulyadi Putra dan Luthfianisa Putri Karlina buka suara soal tragedi dalam acara syukuran pernikahan mereka yang menewaskan tiga warga Garut. Insiden memilukan itu terjadi di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025) saat digelar ‘pesta rakyat’.

Dalam konferensi pers yang digelar, Maula—putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi—mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. “Kami menyampaikan permohonan maaf dan rasa duka untuk ayah, ibu, serta anak yang harus berpulang di tengah momen bahagia kami,” ujar Maula.

Putri Karlina, istri Maula yang juga menjabat Wakil Bupati Garut, turut menyampaikan kesedihannya. Ia menyebut tak pernah menyangka niat baik berbagi makanan kepada warga yang hadir akan berujung petaka. “Ini pukulan berat bagi saya, kami hanya ingin berbagi, tanpa sedikit pun berniat menyakiti, apalagi sampai kehilangan nyawa,” ucap Putri dengan suara bergetar.

Pasangan tersebut menjelaskan, saat itu mereka berinisiatif membagikan makanan lebih awal kepada warga yang telah menunggu agenda “balakecrakan UMKM” yang dijadwalkan berlangsung pada petang hari. Namun situasi di luar dugaan membuat pembagian makanan berujung ricuh dan menyebabkan korban jiwa.


Maula–Putri Nyatakan Siap Bertanggung Jawab

Pasangan Maula Akbar Mulyadi Putra dan Luthfianisa Putri Karlina menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas insiden tragis dalam gelaran syukuran pernikahan mereka yang bertajuk ‘Pesta Rakyat’. Dalam pernyataannya, Maula menegaskan bahwa sejak awal, kegiatan tersebut digelar secara terbuka tanpa adanya penyekatan atau pembatasan area oleh petugas.

Ia pun meluruskan informasi soal flayer bertuliskan “Balakecrakan Jam 13.00”, yang menurutnya ditujukan untuk agenda UMKM, bukan pembagian makanan gratis. “Balakecrakan itu bukan makan gratis, tapi kegiatan UMKM. Istri saya yang meminta agar ada lapak-lapak saat car free night,” ujar Maula.

Meski demikian, ia mengakui bahwa peristiwa yang terjadi sudah di luar kendali dan siap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap para korban. Proses hukum pun, kata dia, diserahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang. “Tadi malam kami telah diperiksa oleh Polres Garut, bahkan disaksikan langsung oleh Kapolda Jawa Barat,” ungkapnya.

Senada, Putri Karlina juga menyampaikan keprihatinannya. Ia menyesalkan munculnya kabar soal pembagian makanan gratis yang diduga menjadi pemicu kericuhan. “Saya selalu ingatkan tim, jangan ada kata-kata ‘gratis’ karena itu bisa membuat situasi tidak kondusif,” ujarnya.

Seperti diketahui, tragedi yang terjadi pada Jumat lalu itu merenggut tiga nyawa, dua di antaranya warga sipil dan satu anggota kepolisian dari Polsek Karangpawitan, Polres Garut.