NewsRepublik.com, Politik – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa pihaknya akan mengevaluasi penyaluran bantuan sosial (bansos), khususnya kepada penerima yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online. Ia menegaskan bahwa bansos diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Apabila terbukti terdapat keterlibatan dalam praktik judi online, maka bantuan akan dialihkan kepada warga lain yang lebih layak menerima,” ujar Pramono Anung di Ex-Taman Anggrek, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/7/2025), seperti dikutip dari Antara.
Pramono menjelaskan, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah menjalin koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), Dinas Sosial, serta Inspektorat, guna mengumpulkan informasi menyeluruh terkait temuan tersebut.
Kerja sama ini diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov DKI, PPATK, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Rabu (23/7/2025).
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme,” tutur Pramono.
Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa dana bantuan digunakan sesuai peruntukannya, dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar serta memperkuat ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
Pramono juga mengajak masyarakat berpartisipasi menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan bebas dari aktivitas ilegal.
“Jika terdapat dugaan penyalahgunaan bansos, masyarakat diimbau segera melapor,” tandasnya.
Pemprov DKI Perbarui Data Penerima Bansos Secara Berkala
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan pembaruan data penerima bantuan sosial (bansos) secara berkala guna memastikan penyaluran bantuan berjalan adil dan tepat sasaran.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjamin agar bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Mengacu pada data yang dirilis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 602.419 warga Jakarta terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online, dengan nilai transaksi mencapai Rp3,12 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.033 orang diketahui tercatat sebagai penerima bantuan sosial.
Jakarta Catat Jumlah Pemain Judi Online Terbanyak se-Indonesia

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa lebih dari 600 ribu warga DKI Jakarta terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online. Dengan jumlah tersebut, Jakarta menempati posisi teratas sebagai daerah dengan pemain judi online terbanyak di Indonesia.
Hal ini disampaikan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PPATK di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/7/2025).
“Jika bicara soal judi online, DKI Jakarta tercatat sebagai yang terbanyak. Jumlahnya lebih dari 600 ribu pemain,” ujar Ivan.
Ivan juga memaparkan bahwa nilai total dana yang didepositkan warga Jakarta untuk aktivitas judi online mencapai lebih dari Rp3 triliun dalam satu tahun terakhir. Jumlah transaksi yang tercatat pun mencapai 17,5 juta kali.
“Transaksinya luar biasa besar. Perlu sumber daya yang sangat besar untuk menanggulangi permasalahan ini,” kata Ivan.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antara Pemprov DKI dan PPATK sebagai langkah strategis dalam memberantas praktik judi online yang semakin meluas di ibu kota.
“Kesepakatan ini harus diterjemahkan dalam aksi nyata. PPATK siap mendukung penuh pemerintahan Pak Pramono Anung,” pungkasnya.












