Penampakan Nyata Range Rover Electric, Punya Tenaga Badak dan Daya Jelajah Mengesankan

Meskipun berpenggerak listrik, Range Rover Electric tetap dibangun di atas platform Modular Longitudinal Architecture-Flex (MLA-Flex) yang juga digunakan pada varian bensin, diesel, dan plug-in hybrid. Kehadirannya bukan sebagai pengganti, melainkan tambahan lini produk.

Baterai diletakkan di lantai kendaraan untuk menurunkan pusat gravitasi dan meningkatkan stabilitas, sehingga sistem anti-roll bar aktif tidak lagi diperlukan. Sebagai penggantinya, batang stabilizer tetap digunakan untuk memberikan artikulasi roda maksimal saat melibas medan off-road.

SUV ini juga dilengkapi suspensi udara dua ruang dan peredam adaptif yang menjanjikan kenyamanan di jalan raya sekaligus ketangguhan di jalur ekstrem. Meski ground clearance turun menjadi 260 mm (berkurang 30 mm) dan breakover angle kini 23 derajat (turun 4 derajat), kemampuan off-road lainnya tetap impresif, termasuk kedalaman wading 900 mm serta kemampuan menaklukkan tanjakan hingga 45 derajat.

Range Rover Electric akan dipasarkan dalam dua pilihan, yakni standard wheelbase dan long wheelbase. Meski demikian, tidak tersedia opsi kursi baris ketiga karena ruang di bawah bagasi telah diisi komponen sistem listrik.

Dengan perpaduan teknologi canggih, tenaga besar, dan daya jelajah impresif, SUV listrik ini digadang-gadang menjadi salah satu model mewah yang paling dinanti tahun ini.

Apakah akan dipasarkan di Indonesia? Hingga kini belum ada pernyataan resmi. Namun, dengan tren elektrifikasi yang kian pesat, bukan tidak mungkin Range Rover Electric akan turut meramaikan jalanan Tanah Air di masa mendatang.