Berita

Prabowo Dorong BRICS Jadi Penggerak Kolaborasi Ekonomi Negara Berkembang

75
×

Prabowo Dorong BRICS Jadi Penggerak Kolaborasi Ekonomi Negara Berkembang

Share this article
Prabowo Dorong BRICS Jadi Penggerak Kolaborasi Ekonomi Negara Berkembang
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Prabowo menekankan pentingnya menghidupkan kembali multilateralisme di tengah dinamika dunia yang makin multipolar.

NewsRepublik.com Berita – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat sistem multilateral dan kerja sama ekonomi antarnegara berkembang saat menghadiri sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025).

Dalam sesi bertema Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence, para kepala negara berdiskusi mengenai penguatan kolaborasi global di tengah dinamika dunia yang semakin multipolar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya menghidupkan kembali semangat multilateralisme dan mendorong penguatan kerja sama antarnegara Global South, termasuk pemanfaatan lebih luas dari New Development Bank (NDB).

“Kerja sama ekonomi antarnegara berkembang menjadi krusial. Presiden berharap pemanfaatan New Development Bank bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga, usai mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut, Senin (7/7/2025).

Airlangga juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyatakan kesiapan untuk berperan aktif dalam keanggotaan NDB. Langkah ini dipandang strategis agar Indonesia dapat mengakses pembiayaan pembangunan yang mendukung agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Saat ini NDB tengah mengelola sekitar 120 proyek yang mencakup energi bersih, infrastruktur, dan program-program berkelanjutan lainnya, dengan total nilai mencapai 39 miliar dolar AS,” jelasnya.


Prabowo Usulkan “South-South Economic Compact” di Forum BRICS 2025

siden Prabowo Subianto mengajukan usulan inisiatif bertajuk “South-South Economic Compact” saat berbicara di hadapan para pemimpin negara dan delegasi BRICS dalam KTT BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil.

Usulan tersebut bertujuan agar negara-negara anggota BRICS dapat memainkan peran lebih besar dalam memperluas akses ekonomi dan perdagangan bagi negara-negara berkembang di kawasan Global South.

“Intinya, negara-negara BRICS diharapkan menjadi penggerak utama dalam membuka akses lebih luas bagi negara-negara Global South, baik dalam hal perdagangan maupun integrasi dalam rantai pasok global,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir.

Sebagai catatan, Indonesia secara resmi menjadi anggota penuh BRICS pada Januari 2025. Kehadiran Prabowo dalam KTT ini merupakan yang pertama kalinya sejak Indonesia bergabung dengan kelompok tersebut.

KTT BRICS 2025 turut dihadiri sejumlah pemimpin dunia, antara lain Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Abu Dhabi Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, Perdana Menteri India Narendra Modi, PM Mesir Mostafa Madbouly, PM Ethiopia Abiy Ahmed, serta Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menlu Iran Abbas Araghchi.

BRICS merupakan forum kerja sama internasional yang pertama kali dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok pada 2009. Afrika Selatan bergabung pada 2010, diikuti oleh Ethiopia, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi pada 2024.

Sejak resmi menjadi anggota pada awal 2025, Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam lebih dari 165 pertemuan BRICS selama keketuaan Brasil, termasuk 20 pertemuan di tingkat menteri.