Berita

Prabowo Tinjau Lokasi Banjir di Bali, Pastikan Penanganan Berjalan Maksimal

28
×

Prabowo Tinjau Lokasi Banjir di Bali, Pastikan Penanganan Berjalan Maksimal

Share this article
Prabowo Tinjau Lokasi Banjir di Bali, Pastikan Penanganan Berjalan Maksimal
Presiden Prabowo Subianto meninjau wilayah terdampak banjir di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (13/9/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

NewsRepublik.com, Berita – Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung kawasan terdampak banjir di Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (13/9/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan arahan yang telah diberikan kepada jajaran pemerintah dalam penanganan bencana banjir benar-benar terlaksana.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah pemukiman warga di Gang Gajahmada IV, Banjar Kerenceng. Di tempat itu, Prabowo melihat kondisi rumah-rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir.

Dengan mengenakan sepatu boots karet berwarna kuning, Presiden menyusuri gang sempit yang masih dipenuhi lumpur. Ia didampingi Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.

Selama peninjauan, Prabowo beberapa kali berhenti untuk menyapa dan berbincang dengan warga terdampak mengenai kondisi keluarga serta rumah mereka saat banjir melanda. Sejumlah warga menceritakan bagaimana air sungai meluap hingga masuk ke pemukiman.

Prabowo menegaskan bahwa langkah-langkah darurat telah berjalan, termasuk pendistribusian bantuan yang ditujukan agar menjangkau seluruh masyarakat terdampak. Pemerintah, kata dia, juga menyiapkan strategi jangka panjang guna meminimalisasi risiko bencana serupa di masa depan.

Kepala Negara menekankan pentingnya penanganan bencana dilakukan secara cepat, tepat, dan menyeluruh.


18 Korban Tewas Akibat Banjir Besar di Bali

Presiden Prabowo Subianto meninjau wilayah terdampak banjir di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (13/9/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto meninjau wilayah terdampak banjir di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (13/9/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bali mencapai 18 orang hingga Jumat (12/9/2025) pukul 06.00 WITA.

“Total korban meninggal dunia 18 orang. Dari Kota Denpasar 12 orang, tiga orang di Kabupaten Gianyar, Kabupaten Jembrana dua orang, dan Kabupaten Badung satu orang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, di Denpasar, Jumat, dikutip dari Antara.

Selain itu, menurut Agung Teja, masih terdapat dua orang yang masuk dalam daftar pencarian tim SAR gabungan.

BPBD Bali juga mencatat, hingga hari ketiga bencana banjir, terdapat 163 titik banjir, 64 titik longsor, 35 titik pohon tumbang, dua jembatan putus, tiga ruas jalan rusak, serta 21 titik tembok jebol.


Sebaran Titik Bencana

Untuk mendukung percepatan pemulihan dan menjamin kondisi penyintas di pengungsian, BNPB telah menyalurkan bantuan logistik maupun peralatan lainnya.
Untuk mendukung percepatan pemulihan dan menjamin kondisi penyintas di pengungsian, BNPB telah menyalurkan bantuan logistik maupun peralatan lainnya. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Banjir yang melanda Bali paling banyak terjadi di Kota Denpasar dengan total 81 titik. Setelahnya, tercatat 28 titik banjir di Kabupaten Tabanan, 23 titik di Jembrana, 15 titik di Gianyar, 12 titik di Badung, serta empat titik di Karangasem.

Sementara itu, bencana tanah longsor terbanyak ditemukan di Tabanan dengan 43 titik. Pohon tumbang juga paling banyak dilaporkan di Tabanan, yakni 17 titik. Untuk kerusakan infrastruktur, tercatat dua titik jalan rusak di Bangli dan 11 tembok jebol di Karangasem.

Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menyampaikan bahwa nilai kerugian sementara akibat kerusakan 514 bangunan diperkirakan mencapai Rp28,9 miliar.

“Dengan rincian, Kota Denpasar terdapat 474 unit los, kios, dan ruko di kawasan Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari dengan estimasi kerugian Rp25,5 miliar. Sedangkan di Bangli, tiga bangunan rusak dengan nilai kerugian sekitar Rp292 juta,” ujarnya.


Estimasi Kerugian dan Posko Pengungsian

BPBD Bali mencatat, kerusakan bangunan akibat banjir juga terjadi di beberapa wilayah lain. Di Kabupaten Tabanan terdapat 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian sekitar Rp3,08 miliar. Sementara di Karangasem terdapat enam bangunan rusak, dan di Gianyar juga ada bangunan terdampak, namun nilai kerugian keduanya masih dalam proses perhitungan.

Selama tiga hari terakhir, pemerintah daerah telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian. Jumlah warga yang mengungsi perlahan menurun seiring kondisi yang mulai membaik.

Hingga saat ini, posko pengungsian masih aktif di Denpasar dengan 186 pengungsi tersebar di enam titik, serta di Jembrana dengan 250 pengungsi yang ditampung di dua posko.