F&B

Sate House Senayan Resmikan Gerai ke-80 di Amsterdam, Persembahan Menjelang HUT ke-80 RI

102
×

Sate House Senayan Resmikan Gerai ke-80 di Amsterdam, Persembahan Menjelang HUT ke-80 RI

Share this article

NewsRepublik.com, F&B – Momentum kemerdekaan Indonesia ke-80 menjadi inspirasi bagi Sate House Senayan—dulu dikenal sebagai Sate Khas Senayan—untuk merayakan pencapaian penting. Di awal Agustus 2025, jaringan restoran ini membuka cabang ke-80 yang berlokasi di Reestraat 11, Amsterdam, Belanda.

Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis, namun juga menjadi tonggak bersejarah bagi Sarirasa Group yang untuk pertama kalinya merambah pasar internasional di bawah entitas Sarirasa Europe.

CEO Sarirasa Internasional, Stephen Tanaja, mengungkapkan bahwa ekspansi ini merupakan bagian dari strategi mendukung diplomasi budaya Indonesia di kancah global. Belanda dipilih karena memiliki ikatan historis yang kuat dengan Indonesia serta populasi diaspora yang signifikan. Tak hanya itu, pasar kuliner Eropa dinilai semakin terbuka terhadap sajian autentik Asia Tenggara.

Sate House Senayan bukan hanya restoran, melainkan representasi budaya. Kami ingin memperkenalkan lebih dari sekadar makanan, tetapi juga cerita, nilai, dan identitas Indonesia,” ujar Stephen, Sabtu (2/8/2025).

Kehadiran gerai ini diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan diaspora dan pencinta kuliner dunia untuk lebih dekat dengan cita rasa serta budaya Indonesia.


Hadirkan Nuansa Nusantara

Suasana pembukaan restoran Sate House Senayan di Amsterdam, Belanda.
Suasana pembukaan restoran Sate House Senayan di Amsterdam, Belanda. (dok. Sarirasa Group)

Sebagai bagian dari upaya diplomasi budaya, Sate House Senayan tak hanya menyuguhkan cita rasa khas Indonesia, tetapi juga menghadirkan atmosfer yang sarat makna. Setiap elemen dalam restoran dirancang dengan cermat, mulai dari interior bernuansa kayu Jepara, hingga kain-kain tradisional dan dekorasi yang menggambarkan kekayaan budaya dari Sabang hingga Merauke.

Begitu memasuki restoran di kawasan Reestraat, Amsterdam, para pengunjung disambut dengan suasana khas Nusantara yang hangat dan mengundang. Perpaduan batik klasik dengan sentuhan desain kontemporer menciptakan pengalaman estetis dan emosional—seolah mengajak setiap tamu untuk “pulang” ke Indonesia.

Di antara deretan menu, sate ayam Ponorogo menjadi primadona yang mencerminkan kekayaan kuliner lokal. Hidangan ini dilengkapi dengan kreasi koktail khas, terinspirasi dari minuman tradisional seperti bir pletok, es teler, hingga rempah-rempah lokal seperti temulawak.

CEO Sarirasa Internasional, Stephen Tanaja, optimistis perpaduan konsep dan cita rasa tersebut akan mendapat tempat di hati masyarakat global. “Respons yang kami terima sangat positif, dan ini memperkuat keyakinan bahwa rasa Indonesia mampu bersaing di panggung kuliner dunia,” tegasnya.


Jadi Panggung Diplomasi Budaya

Tiga generasi pendiri dan pewaris bisnis Sate Khas Senayan hingga berkembang menjadi Sarirasa Group.
Tiga generasi pendiri dan pewaris bisnis Sate Khas Senayan hingga berkembang menjadi Sarirasa Group.

Kehadiran Sate House Senayan di Amsterdam tak hanya menyajikan sajian kuliner khas, tetapi juga dikembangkan sebagai ruang diplomasi budaya. Sejumlah program kolaboratif seperti pameran seni dan pertunjukan budaya akan digelar secara rutin, menghadirkan pengalaman menyeluruh bagi masyarakat internasional dalam mengenal Indonesia—bukan hanya melalui rasa, namun juga melalui visual, bunyi, dan suasana.

“Sarirasa menyadari kuliner memiliki peran strategis dalam diplomasi budaya. Maka dari itu, ekspansi ini tidak hanya berfokus pada makanan, tapi juga menjadi jembatan untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia, mulai dari kain tradisional, seni rupa, kriya, hingga pertunjukan seni,” jelas Stephen Tanaja, CEO Sarirasa Internasional.

Untuk merealisasikan visi ini, Sarirasa turut melibatkan berbagai pihak, dari kementerian terkait, perwakilan RI di luar negeri (KBRI/KJRI), hingga komunitas diaspora, pelaku seni, dan tokoh kuliner Tanah Air. Upaya ini diharapkan mampu memperluas ruang bagi para pelaku kreatif Indonesia untuk tampil di panggung global melalui jalur kuliner.

“Kami yakin makanan yang baik selalu menyimpan cerita. Dan melalui cerita-cerita itulah, pemahaman lintas budaya bisa terbangun,” ujar Benny Hadisurjo, Direktur Sarirasa Group.


Langkah Ekspansi Global

Sate Khas Senayan.
© instagram.com/satekhassenayan

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu, 3 Juli 2024, Benny Hadisurjo, generasi ketiga dari pendiri Sarirasa Group, mengumumkan rencana besar perusahaannya untuk merambah pasar internasional. Ia menyebut bahwa Belanda akan menjadi negara pertama yang disambangi jaringan restoran khas Indonesia tersebut.

“Kami ingin go international. Sebelumnya belum ada SDM yang memahami hal ini, jadi baru sekarang bisa terealisasi,” ujar Benny.

Ia mengakui bahwa tantangan terbesar dalam ekspansi global adalah menemukan mitra lokal yang tepat. Dalam tahap awal, Sarirasa Group menargetkan membuka lima gerai di Belanda. Seluruh operasional luar negeri akan ditangani oleh unit khusus bertajuk Sarirasa International.

Belanda dipilih bukan tanpa alasan. Menurut Benny, masyarakat di negara tersebut sudah akrab dengan cita rasa kuliner Indonesia, sehingga bisa menjadi gerbang untuk memasuki pasar Eropa yang lebih luas. “Kalau sudah buka di Netherland, akan lebih mudah menjangkau seluruh Uni Eropa,” kata dia.

Benny juga menekankan pentingnya kehadiran restoran ini sebagai tolak ukur autentisitas kuliner Indonesia di luar negeri. “Saat ini, belum ada restoran yang benar-benar mewakili rasa asli Indonesia di sana, meskipun banyak yang mengklaim demikian,” tegasnya.