Lifestyle

Serangga Jadi Hewan Peliharaan Favorit di Jepang, Setara Kucing dan Anjing

56
×

Serangga Jadi Hewan Peliharaan Favorit di Jepang, Setara Kucing dan Anjing

Share this article
Serangga Jadi Hewan Peliharaan Favorit di Jepang, Setara Kucing dan Anjing
Ilustrasi kumbang. (Unsplash/Dmytro Bukhantsov)

NewsRepublik.com, Lifestyle – Di Jepang, serangga menempati posisi istimewa sebagai hewan peliharaan, sejajar dengan kucing dan anjing. Tradisi ini telah berlangsung sejak era Heian, sebagaimana tergambar dalam karya sastra klasik The Tale of Genji.

Melansir Japan Today, Senin, 11 Agustus 2025, kecintaan masyarakat Jepang terhadap serangga masih bertahan hingga kini, bahkan tercermin dalam manga populer seperti Mushishi. Mereka mengagumi keindahan serangga, mulai dari cahaya kunang-kunang yang menghiasi taman di malam hari hingga suara jangkrik yang menenangkan saat dipelihara dalam kandang kecil.

Selain menikmati keindahan dan suaranya, masyarakat Jepang juga menyediakan pakan khusus bagi serangga, seperti jeli yang dijual di toko-toko. Beberapa jenis serangga langka bahkan dapat dibanderol hingga 20.000 yen (sekitar Rp2,2 juta). Hal ini menunjukkan bahwa memelihara serangga bukan sekadar hobi, melainkan bagian dari gaya hidup dan bentuk penghormatan terhadap alam.

Hobi ini tak hanya diminati ilmuwan atau kolektor, tetapi juga populer di kalangan selebriti Jepang. Banyak di antara mereka dengan bangga menceritakan kegemaran berburu serangga, layaknya selebriti Barat yang membahas hobi golf atau berlayar. Dengan begitu, serangga menjadi bagian dari keseharian masyarakat Jepang dan merefleksikan hubungan erat manusia dengan alam.


Peran Penting Serangga bagi Kelangsungan Hidup Manusia

Ilustrasi kunang-kunang. (dok. Unsplash/Tony Phan)
Ilustrasi kunang-kunang. (dok. Unsplash/Tony Phan)

Di Jepang, serangga memiliki makna yang melampaui sekadar hewan kecil. Mereka dipandang sebagai simbol keindahan alam dan kerap hadir dalam karya seni, cerita rakyat, hingga media populer seperti manga dan animasi.

Munetoshi Maruyama, profesor ilmu biolingkungan Universitas Kyushu, menyatakan, “Mereka sangat indah dari segi bentuk dan rupa.” Ungkapan ini mencerminkan penghargaan masyarakat Jepang terhadap keunikan serangga dalam budaya dan estetika.

Serangga memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang vital bagi kehidupan manusia. Salah satu fungsinya adalah menjadi penyerbuk tanaman, yang berkontribusi signifikan terhadap produksi pangan.

Selain itu, serangga menjadi sumber makanan bagi burung dan satwa liar lainnya. Hilangnya populasi serangga dapat mengancam keberlanjutan hidup manusia.

Tak hanya peran ekologis, perilaku serangga sosial seperti lebah dan semut juga menarik untuk dikaji. Mereka mampu berkomunikasi, mengingat jalur pulang ke sarang, dan membangun jaringan terowongan rumit. Kajian perilaku ini memberikan pemahaman penting dalam bidang biologi dan ekologi.


Menanamkan Kecintaan pada Serangga Sejak Usia Dini

Ilustrasi jangkrik. (dok. Unsplash/Emily Wade)
Ilustrasi jangkrik. (dok. Unsplash/Emily Wade)

Di Jepang, anak-anak dikenalkan pada serangga sejak kecil melalui buku, kegiatan belajar di kelas, hingga tur edukasi yang memungkinkan interaksi langsung. Peralatan seperti jaring penangkap serangga yang dijual di toko serba ada memudahkan mereka menjelajahi dunia serangga. Proses metamorfosis, misalnya perubahan larva menjadi kupu-kupu, menjadi pembelajaran nyata dan menarik bagi anak-anak.

Selain manfaat edukatif, serangga sosial seperti lebah dan semut menunjukkan kecerdasan lewat cara berkomunikasi dan membangun sarang yang kompleks. Interaksi dengan serangga bukan hanya memberi hiburan, tetapi juga menanamkan pengetahuan ilmiah dan kesadaran ekologi. Dengan memahami serangga lebih dekat, anak-anak dapat menumbuhkan rasa cinta serta kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

Acara seperti The Great Insect Exhibition di Tokyo memberi kesempatan anak-anak dan pengunjung berinteraksi langsung dengan beragam jenis serangga. Toyoji Suzuki, penyelenggara acara, mengatakan, “Kami ingin anak-anak merasakan emosi dan kegembiraan saat benar-benar menyentuh serangga di sini. Itu sangat positif untuk kerja otak anak.”


Peran Vital Serangga Kecil yang Sering Terlupakan

Ilustrasi kupu-kupu. (dok. Unsplash/Joshua J. Cotten)
Ilustrasi kupu-kupu. (dok. Unsplash/Joshua J. Cotten)

Salah satu fungsi penting serangga adalah sebagai pengurai atau dekomposer. Kumbang kotoran, lalat bangkai, hingga rayap memiliki peran besar dalam menguraikan feses, bangkai, dan pohon tumbang di hutan, sekaligus mengembalikan unsur hara ke dalam tanah.

“Bahkan dalam dunia forensik, serangga digunakan untuk menentukan waktu kematian melalui urutan datangnya lalat dan kumbang pada bangkai,” ujar pakar entomologi IPB University, Profesor Damayanti Buchori, dikutip dari laman IPB.

Damayanti juga menjelaskan peran serangga dalam siklus hidup pohon beringin atau genus Ficus. “Keberadaan Ficus sangat tergantung pada penyerbuknya, yaitu tabuhan kecil dari famili Agaonidae. Ada proses koevolusi yang telah terjadi ribuan tahun antara Ficus dan Agaonidae. Jika spesies tumbuhan itu punah, maka spesies Ficus yang bergantung padanya juga akan punah,” tuturnya.

Melihat besarnya peran serangga bagi kehidupan manusia, Damayanti mengingatkan agar masyarakat tidak hanya menyoroti sisi negatifnya. “Jangan merendahkan hewan-hewan kecil. Serangga itu kecil tapi dampaknya luar biasa,” tegasnya.