NewsRepublik.com, Kesehatan – Paparan asap dari minyak goreng yang dipanaskan, khususnya saat proses menumis tanpa dukungan ventilasi atau alat penghisap asap, dapat meningkatkan risiko kanker paru pada perempuan.
Temuan tersebut berasal dari meta-analisis terhadap 23 studi ilmiah, yang mencakup dua studi kohort retrospektif dan 21 studi kasus-kontrol, seperti dijelaskan oleh dr. Desdiani, spesialis paru dari Fakultas Kedokteran IPB University.
“Meta-analisis ini menunjukkan adanya keterkaitan signifikan antara paparan asap minyak goreng dengan peningkatan risiko kanker paru pada perempuan, terlepas dari status merokok,” ungkap Desdiani.
Berlaku pada Berbagai Jenis Minyak Goreng
Berbagai jenis minyak goreng turut dianalisis dalam penelitian ini. Hasilnya, risiko kanker paru lebih tinggi ditemukan pada penggunaan minyak lobak jika dibandingkan dengan minyak biji rami. Demikian pula, penggunaan minyak lemak babi menunjukkan risiko lebih tinggi dibandingkan minyak berbahan dasar nabati.
Temuan serupa juga tercermin dalam studi epidemiologis di sejumlah negara Asia seperti Tiongkok, Taiwan, dan Singapura. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang memasak di rumah tanpa ventilasi memadai memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap kanker paru, sebagaimana dikutip dari laman resmi IPB University, Jumat (11/7/2025).
Mengapa Asap Minyak Goreng Dapat Picu Kanker Paru?
Dr. Desdiani menjelaskan bahwa salah satu senyawa berbahaya yang terkandung dalam asap minyak goreng adalah trans trans-2,4-decadienal (tt-2,4-DDE). Senyawa ini diketahui dapat menimbulkan kerusakan oksidatif yang signifikan pada DNA serta menurunkan tingkat kelangsungan hidup sel manusia.
Selain itu, senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang terbentuk saat minyak dipanaskan pada suhu tinggi juga diidentifikasi sebagai agen karsinogenik utama.
Risiko ini dinilai sangat relevan di kawasan Asia, di mana mayoritas perempuan masih aktif memasak tanpa perlindungan atau ventilasi yang memadai dari asap dapur.
“PAH yang dihasilkan saat proses memasak dapat memicu kanker paru pada perempuan yang tidak memiliki riwayat merokok atau dikenal dengan istilah Lung Cancer in Never Smokers (LCINS),” tambahnya.
Pentingnya Penggunaan Alat Penghisap Asap
Merespons temuan dalam studi tersebut, dr. Desdiani menyarankan penggunaan alat penghisap asap di dapur saat memasak, serta mempertimbangkan metode memasak alternatif yang menghasilkan lebih sedikit asap.
Ia juga menegaskan pentingnya edukasi publik terkait risiko paparan asap minyak goreng, guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong perubahan kebiasaan memasak demi menjaga kesehatan dalam jangka panjang.