NewsRepublik.com, Kesehatan – Banyak masyarakat masih beranggapan bahwa mencabut gigi adalah solusi tercepat untuk mengatasi nyeri akibat gigi berlubang. Padahal, menurut ahli, tidak semua kasus gigi berlubang perlu diakhiri dengan pencabutan.
Dokter spesialis konservasi gigi, R. Jarvi A. Safitri, menegaskan bahwa terdapat prosedur medis untuk mempertahankan gigi agar tetap berada di rongga mulut, yakni Perawatan Saluran Akar (PSA).
“Gigi berlubang jangan langsung dicabut. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi untuk mengetahui apakah masih memungkinkan dilakukan PSA,” ujar Safitri dalam diskusi daring, seperti dikutip dari Antara.
Dokter yang berpraktik di RSUD Bakti Pajajaran Cibinong itu menjelaskan, PSA bertujuan untuk mengatasi infeksi atau peradangan pada akar gigi. Prosedur ini juga berfungsi untuk mempertahankan gigi asli selama mungkin serta memulihkan fungsinya secara normal.
PSA menjadi langkah penting, khususnya pada pasien yang mengalami nyeri hebat akibat infeksi yang sudah menjalar hingga ke bagian saraf gigi.
Waspada, Mencabut Gigi dalam Kondisi Infeksi Bisa Picu Komplikasi
Menarik gigi dalam kondisi sedang mengalami infeksi justru dapat menimbulkan risiko serius. Salah satunya adalah komplikasi berupa perdarahan hingga ketidakefektifan anestesi atau obat bius.
Untuk mencegah hal tersebut, dokter biasanya akan terlebih dahulu meresepkan obat pereda nyeri serta antibiotik guna mengurangi peradangan. Langkah selanjutnya akan ditentukan setelah kondisi infeksi mereda dan pasien dinyatakan stabil untuk menjalani prosedur lanjutan.
Lubang Gigi Tidak Muncul Secara Tiba-Tiba
Dokter spesialis konservasi gigi, R. Jarvi A. Safitri, mengingatkan bahwa lubang pada gigi bukanlah masalah yang muncul secara instan. Proses terbentuknya lubang gigi disebabkan oleh penumpukan sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik.
Menurut Safitri, bakteri Streptococcus mutans berkembang biak di rongga mulut dan menghasilkan asam yang berperan melarutkan enamel gigi. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, lubang akan semakin dalam hingga mencapai saraf, yang akhirnya menimbulkan rasa nyeri.
“Kalau lubang sudah menembus pulpa, rasa sakit yang sangat hebat akan muncul karena saraf sudah terkena. Makanya penting untuk rutin memeriksakan gigi sebelum kondisi semakin parah,” jelas Safitri.
Muncul Keluhan, Segera Periksakan ke Dokter Gigi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4717224/original/093541400_1705380542-WhatsApp_Image_2024-01-16_at_11.33.55__1__ghgj.jpeg)
R. Jarvi A. Safitri menekankan pentingnya menjaga kebersihan mulut secara rutin, terutama dengan menggosok gigi dua kali sehari, yaitu pagi hari dan malam sebelum tidur. Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride sangat dianjurkan karena efektif menghilangkan plak serta bakteri penyebab gigi berlubang.
Selain itu, Safitri mengingatkan agar masyarakat tidak menunda untuk berkonsultasi ke dokter gigi segera setelah muncul keluhan, sekecil apa pun, guna mencegah kondisi yang lebih serius.
Kontrol ke Dokter Gigi Minimal Setiap 6 Bulan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3922252/original/030620000_1643821525-quang-tri-nguyen-jmGrEfias_c-unsplash.jpg)
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali menjadi langkah krusial untuk mencegah gigi berlubang dan masalah kesehatan mulut lainnya.
Dengan pemeriksaan berkala, dokter gigi bisa mendeteksi gangguan sejak tahap awal, seperti karies kecil, sebelum berubah menjadi kerusakan serius yang membutuhkan penanganan lebih rumit.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan perawatan pencegahan tambahan guna menjaga kesehatan dan kekuatan gigi secara optimal.