NewsRepublik.com, Berita – Pihak kepolisian mengungkap hasil pemeriksaan awal terhadap sejumlah saksi terkait peristiwa kebakaran hebat yang melanda Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (28/7/2025). Berdasarkan keterangan para saksi, api diduga pertama kali muncul dari sebuah kios pakaian yang dalam kondisi tertutup.
“Dari keterangan para saksi yang ada, itu berasal dari salah satu kios pakaian, jual pakaian, di lantai satu daerah tengah,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (31/7/2025).
Meski demikian, polisi menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri guna memastikan penyebab utama dari kebakaran yang menghanguskan lebih dari 500 kios tersebut.
Nicolas menegaskan bahwa penentuan penyebab pasti kebakaran menjadi kewenangan penuh dari ahli forensik, bukan dari penyidik.
Ahli yang dimaksud berasal dari Pusat Laboratorium Forensik Polri. “Jadi kami menunggu, hari ini para ahli sedang bekerja, kami menunggu hasilnya, apakah penyebab dari kebakaran itu apa,” tuturnya.
5 Saksi Diperiksa

Pihak kepolisian telah memeriksa lima orang saksi terkait kebakaran hebat yang melanda Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hingga kini, garis polisi (police line) masih terpasang di area lokasi kejadian.
Sementara itu, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi kebakaran pada Rabu siang, tepatnya pukul 11.51 WIB.
Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa pada Rabu pagi, kobaran api masih tampak menyala di sejumlah titik lokasi, meski peristiwa kebakaran ini telah memasuki hari ketiga sejak pertama kali terjadi pada Senin (28/7/2025).
Janji Perbaiki Pasar Taman Puring
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan komitmennya untuk segera melakukan perbaikan terhadap Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, pasca-kebakaran hebat yang terjadi pada Senin (28/7) malam.
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 552 kios beserta seluruh barang dagangan di dalamnya ludes dilalap api. Kebakaran menghanguskan area seluas 1.500 meter persegi (m2).
Kebakaran itu diduga dipicu oleh korsleting listrik yang berasal dari salah satu toko pakaian bekas yang dalam kondisi tertutup. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materi akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp30 miliar.