Berita

TNI Klarifikasi Insiden Brimob Interogasi Anggota BAIS saat Demo Ricuh di Pejompongan

35
×

TNI Klarifikasi Insiden Brimob Interogasi Anggota BAIS saat Demo Ricuh di Pejompongan

Share this article
TNI Klarifikasi Insiden Brimob Interogasi Anggota BAIS saat Demo Ricuh di Pejompongan
Foto anggota Brimob yang disebut menangkap anggota BAIS TNI saat aksi ricuh di Pejompongan, Jakarta Pusat. Penangkapan itu telah dibantah oleh Polri dan TNI. (Istimewa)

NewsRepublik.com, Berita – Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan penjelasan terkait kabar yang beredar luas di media sosial mengenai dugaan penangkapan anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI oleh personel Brimob saat aksi unjuk rasa berujung ricuh di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada 28 Agustus 2025.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa tidak pernah terjadi penangkapan maupun tindakan provokasi oleh prajurit TNI.

“Jadi bisa dipahami ya bahwa tidak ada penangkapan oleh Polri, tidak ada upaya provokator. Tugasnya murni tugas negara untuk memantau karena pengumpulan data itu dibutuhkan oleh pimpinan,” ujar Freddy dalam konferensi pers di Markas Besar TNI, Jumat (5/9/2025).

Freddy membenarkan adanya insiden tersebut, namun ia menekankan bahwa tuduhan terhadap Mayor SS, anggota BAIS TNI, sebagai provokator merupakan informasi yang menyesatkan.

Ia menambahkan, prajurit TNI di lapangan justru ikut menghadapi situasi sulit bersama kepolisian.

“Prajurit itu bekerja dengan tulus ikhlas, membantu Polri meredam kerusuhan. Sama-sama kepanasan, kena lempar batu, hebel, gas air mata, bahkan bom molotov. Jangan sampai framing negatif lebih kuat daripada apa yang sudah kami kerjakan,” tutur Freddy.


Dialog Anggota BAIS dan Brimob saat Demo Ricuh Diungkap TNI

Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri di dekat kendaraan lapis baja yang diparkir di dekat Monumen Nasional, Jakarta, Selasa 2 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)
Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri di dekat kendaraan lapis baja yang diparkir di dekat Monumen Nasional, Jakarta, Selasa 2 September 2025. (AP Photo/Dita Alangkara)

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Freddy Ardianzah memaparkan percakapan yang terjadi antara Mayor SS, anggota BAIS TNI, dengan personel Brimob ketika aksi unjuk rasa ricuh di Pejompongan berlangsung.

Brimob: “Kamu ikut-ikut demo?”
Mayor SS TNI: “Saya tidak ikut demo, Pak.”
Brimob: “Kamu ngapain di sini kalau tidak ikut demo?”
Mayor SS TNI: “Maaf, saya lagi menjalankan tugas.”
Brimob: “Kamu tugas apa? Dari mana?”
Mayor SS TNI: “Saya dari BAIS.”
Brimob: “Mana buktinya? Kamu pakai baju preman.”

Mayor SS kemudian menunjukkan identitasnya. Setelah diperiksa, pimpinan Brimob di lokasi memerintahkan dokumentasi berupa foto, lalu mempersilakan Mayor SS melanjutkan aktivitas.

TNI: “Maaf, Pak, saya dari tadi di belakang pasukan Brimob karena sedang melaksanakan tugas.”
Brimob: “Ya sudah kalau begitu.”

Keduanya lantas berjabat tangan, dan Mayor SS kembali ke lapangan untuk menjalankan pemantauan.

Freddy menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak boleh ditarik ke arah isu negatif yang berpotensi mengganggu hubungan TNI-Polri. “Tugas intelijen di lapangan adalah murni untuk negara. Tidak ada niat jahat, tidak ada provokasi,” tegasnya.