Transformasi Asri Welas: Tampil Lebih Segar Setelah Operasi Plastik di Korea Selatan

Setelah mengungkap pengalamannya menjalani operasi plastik di Korea Selatan, aktris sekaligus komedian Asri Welas kembali menyedot perhatian lewat pemotretan glamor bersama fotografer kondang Rio Motret. Dalam sesi foto bertema “Dewi Air”, penampilan Asri dinilai berbeda drastis—lebih segar, anggun, dan memesona.

Pemotretan ini dilakukan sekitar akhir Juni 2025, tak lama setelah masa pemulihan pasca prosedur operasi wajah dan tubuh yang ia jalani di Nana Hospital, Seoul. Wajah baru Asri tampak lebih kencang dan cerah, tanpa menghilangkan karakter khasnya.

“Baru kali ini kan liat Mbak Model bergaya seperti ini 🤣🤣 @asri_welas,” tulis Rio Motret lewat akun Instagram-nya, @riomotret, pada 2 Juli 2025. Ia juga menyebut konsep pemotretan kali ini sebagai “Dewi Air,” menggambarkan Asri yang mengenakan kemben dan kain berpalet biru seperti pantulan cahaya langit di permukaan air.

Gaya Asri dalam foto terlihat benar-benar total. Dengan makeup glowing, tatanan rambut rapi, dan pose bak model profesional, ia tampil memesona dalam balutan busana yang mempertegas konsep alam dan ketenangan air.

Tak hanya itu, Asri juga menulis pesan terbuka untuk pengikutnya yang tertarik dengan prosedur serupa. “Kalau kamu tertarik buat melakukan tindakan surgery, boleh tanya ke aku atau ke Nana Hospital langsung ya,” tulisnya.

Unggahannya menuai beragam komentar dari warganet, sebagian besar memuji keberaniannya untuk terbuka, serta penampilannya yang semakin segar dan percaya diri. Tak sedikit pula yang merasa terinspirasi untuk merawat diri, terlepas dari usia.

Transformasi Asri Welas menjadi salah satu cerita menarik di kalangan selebriti Tanah Air—tentang keberanian mengambil keputusan besar demi mencintai diri sendiri, dan tampil seutuhnya versi terbaik dari dirinya.

Di balik senyuman hangat dan candanya yang sering menghibur di layar kaca, Asri Welas menyimpan kisah hidup yang tak kalah menguras air mata. Setelah 17 tahun mengarungi bahtera rumah tangga, aktris, komedian, dan presenter ini akhirnya resmi bercerai dari sang suami, Galiech Ridha—keputusan berat yang diambil setelah bertahun-tahun menyimpan luka.

Dalam wawancara podcast terbaru, Asri membagikan kisah pahit yang ia alami selama masa pernikahan. Perselingkuhan menjadi alasan utama perpisahan mereka. Menurut Asri, ia mulai mencium gelagat mencurigakan di masa pandemi Covid-19, masa di mana ia justru berharap keluarga menjadi tempat paling aman dan hangat.

“Saya berusaha untuk memperbaiki semuanya, tapi semakin lama, semuanya semakin jelas,” ujar Asri lirih dalam wawancara tersebut. Ia menemukan bukti-bukti perselingkuhan, mulai dari chat media sosial, hingga perilaku suami yang semakin sulit disangkal.

Awalnya, Asri mencoba bertahan—atas dorongan orang tua dan demi anak-anak. Ia berharap ada perubahan. Namun, rasa sakit yang dipendam terlalu lama mulai menggerogoti ketenangannya.

Langkah ke psikolog pernikahan menjadi titik balik. Dari sana, ia mulai menyadari: mempertahankan hubungan yang tidak sehat justru lebih menyakitkan dari melepaskan. Akhirnya, dengan segala keberanian, ia memilih untuk berpisah.

Keputusan itu diambil bukan dengan emosi, melainkan sebagai bentuk perlindungan terhadap diri dan anak-anaknya. Kini, Asri membuka lembaran baru dalam hidup—lebih kuat, lebih jujur terhadap diri sendiri, dan siap menyambut hari-hari dengan versi terbaiknya.

Apa jadinya ketika rumah yang selama ini diyakini sebagai tempat berlindung justru menjadi sumber luka paling dalam? Bagi Asri Welas, kenyataan pahit itu datang diam-diam, lalu perlahan mencabik hatinya.

Di masa pandemi, saat dunia sedang sibuk bertahan hidup, Asri justru menerima kenyataan bahwa bahtera rumah tangganya mulai karam. Pesan-pesan dari orang tak dikenal masuk ke akun media sosialnya, membuka tabir gelap tentang perselingkuhan Galiech Ridha, suaminya selama hampir dua dekade.

Awalnya, Asri memilih untuk tak percaya. Ia menepis semuanya—berharap itu hanya kesalahpahaman. Tapi waktu berkata lain. Bukti demi bukti muncul, tak bisa lagi disangkal. Chat pribadi, rumor dari lingkungan kantor sang suami, hingga perubahan sikap yang makin kentara. Semua mengarah pada satu kebenaran pahit: ia dikhianati.

“Saya merasa hancur saat tahu semua ini, tapi saya berusaha untuk tetap kuat,” ungkap Asri. Bukan sekali dua kali ia mencoba memperbaiki keadaan, menata hati, dan tetap bertahan—demi anak, demi citra keluarga yang ia bangun dengan susah payah.

Namun, luka itu ternyata terlalu dalam untuk dipulihkan hanya dengan harapan. Bertahun-tahun menahan rasa sakit membuatnya semakin kehilangan dirinya sendiri. Maka, Asri mengambil langkah yang paling menakutkan, tapi sekaligus paling menyelamatkan: melepaskan.

Ia berkonsultasi ke psikolog pernikahan, menggali kekuatan dari dalam dirinya yang selama ini terkubur. Di sanalah ia sadar, pernikahan yang tidak lagi dilandasi kejujuran tak layak dipertahankan—bahkan atas nama cinta sekalipun.

Kini, ia berdiri bukan lagi sebagai istri yang tersakiti, tetapi sebagai perempuan yang memilih untuk menyelamatkan harga diri dan kebahagiaan anak-anaknya. Pilihan yang tidak mudah, tapi benar.