Internasional

Trump dan Putin Dijadwalkan Bertemu di Alaska 15 Agustus 2025, Zelenskyy Hadir?

55
×

Trump dan Putin Dijadwalkan Bertemu di Alaska 15 Agustus 2025, Zelenskyy Hadir?

Share this article
Trump dan Putin Dijadwalkan Bertemu di Alaska 15 Agustus 2025, Zelenskyy Hadir?
Foto kombinasi ini menampilkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam sebuah forum bisnis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 16 Mei 2025 dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah upacara penandatanganan di Kremlin, Moskow, pada 10 Mei 2025. (Dok. AP)

NewsRepublik.com, Internasional – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8/2025) guna membahas masa depan konflik di Ukraina.

Trump mengumumkan agenda tersebut melalui media sosial. Pernyataan itu dibenarkan juru bicara Kremlin, yang menilai pemilihan Alaska sebagai lokasi pertemuan dinilai wajar mengingat posisinya yang berdekatan dengan Rusia.

Kremlin menambahkan, Trump juga telah menerima undangan untuk berkunjung ke Rusia dalam rangka kemungkinan pertemuan puncak berikutnya.

Pengumuman ini muncul hanya beberapa jam setelah Trump menyatakan bahwa Ukraina mungkin harus melepaskan sebagian wilayah demi mengakhiri perang, yang dimulai sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

“Anda melihat perebutan wilayah selama tiga setengah tahun, banyak orang Rusia yang tewas. Banyak orang Ukraina yang tewas,” ujar Trump di Gedung Putih, Jumat (8/8), dikutip BBC.

“Itu sangat rumit. Kita akan merebut kembali beberapa wilayah, beberapa akan ditukarkan. Akan ada pertukaran wilayah untuk kebaikan kedua belah pihak.”

Trump tidak memaparkan detail lebih lanjut terkait mekanisme tersebut.

CBS News, mengutip sumber yang mengetahui pembahasan itu, melaporkan Gedung Putih tengah berupaya meyakinkan para pemimpin Eropa agar menerima kesepakatan yang mencakup pengambilalihan penuh wilayah Donbas di Ukraina timur oleh Rusia, sekaligus mempertahankan Krimea.

Dalam usulan itu, Rusia akan mengembalikan wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, yang sebagian masih berada di bawah kendalinya.


Zelenskyy Tegaskan Ukraina Harus Terlibat dalam Negosiasi Akhir Perang

Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat berada di Istana Elysee pada 7 Desember 2024 serta Presiden Vladimir Putin saat berpidato di Forum Teknologi di Moskow pada 21 Februari 2025. (Dok. AP/Aurelien Morissard dan Pavel Bednyakov)
Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat berada di Istana Elysee pada 7 Desember 2024 serta Presiden Vladimir Putin saat berpidato di Forum Teknologi di Moskow pada 21 Februari 2025. (Dok. AP/Aurelien Morissard dan Pavel Bednyakov)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Sabtu (9/8), menolak wacana bahwa negaranya akan menyerahkan wilayah demi mengakhiri perang dengan Rusia.

Zelenskyy menegaskan, Ukraina “tidak akan memberikan penghargaan kepada Rusia atas apa yang telah dilakukannya” serta “rakyat Ukraina tidak akan memberikan tanah mereka kepada penjajah.”

Pernyataan ini disampaikan usai Donald Trump mengumumkan rencana pertemuan dengan Vladimir Putin, yang dinilai sebagai potensi terobosan dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Zelenskyy memperingatkan bahwa setiap negosiasi untuk mengakhiri perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II harus melibatkan Ukraina.

“Keputusan apa pun yang tidak melibatkan Ukraina adalah keputusan yang bertentangan dengan perdamaian. Keputusan seperti itu tidak akan membawa hasil apa pun,” ujarnya, dikutip AP.

Pasca pernyataan Trump, pejabat Eropa dan Ukraina mengadakan pertemuan di Inggris bersama Wakil Presiden AS JD Vance. Seorang pejabat AS menyebut, pertemuan berjam-jam di Kent itu menghasilkan kemajuan signifikan, meski tidak merinci negara Eropa mana saja yang hadir.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, lewat unggahan di X, menyampaikan telah berbicara dengan Zelenskyy, Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz, menegaskan komitmen untuk terus mendukung Ukraina.

“Nasib Ukraina tidak bisa diputuskan tanpa orang Ukraina … Eropa juga pasti akan menjadi bagian dari solusi karena keamanan mereka sendiri yang dipertaruhkan,” tegas Macron.

Lewat Telegram, Zelenskyy menegaskan integritas teritorial Ukraina yang tercantum dalam konstitusi harus bersifat non-negosiasi.

Terkait kemungkinan pertemuan dengan Zelenskyy, Putin pada Kamis (7/8) menyebut hal itu mungkin dilakukan jika kondisi tepat. Namun, ia menilai prasyarat perundingan masih jauh terpenuhi.

Di sela Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg (SPIEF), Putin menuturkan, “Saya siap bertemu dengannya (Zelenskyy), namun hanya jika itu sudah memasuki tahap akhir agar kita tidak terus-menerus duduk membahas sesuatu tanpa akhir, melainkan untuk mengakhiri masalah ini.”