NewsRepublik.com, Pariwisata – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka hadir di Tepian Narosa, Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Rabu (20/8/2025). Mengenakan batik cokelat-hitam, Gibran tiba di lokasi start Pacu Jalur 2025 sekitar pukul 13.40 WIB.
Kedatangan Gibran disambut Menteri Pariwisata Widiyadi, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang lebih dulu hadir. Didampingi sang istri, Selvi Ananda, ia menaiki sampan hias untuk membuka Festival Pacu Jalur 2025.
Mengutip Antara, dari atas sampan berhias tirai kuning penahan terik matahari, Gibran dan Selvi bersama sejumlah pejabat, termasuk Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana serta Menteri Kebudayaan Fadli Zon, menyapa masyarakat yang memadati tepian sungai menyaksikan jalannya lomba.
Di garis start, Gibran melepas jalannya hilir pertama yang mempertemukan dua sampan unggulan, Putri Anggun dan Si Ganteng Ibu Kota. Dengan mengibarkan sekaligus menurunkan bendera hijau sebagai tanda dimulainya lomba, Wapres resmi membuka Festival Pacu Jalur 2025, tradisi budaya yang telah berlangsung lebih dari 120 tahun di Kuansing.
Gibran Antusias Saksikan Pacu Jalur
Setelah menonton sejumlah hilir Pacu Jalur, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama rombongan kembali menaiki perahu hias sambil melambaikan tangan ke masyarakat yang memenuhi tepian sungai kanan dan kiri. Saat perahu berada di tengah sungai, Gibran turun dari sampan dan bergeser ke panggung VVIP untuk menyaksikan adu cepat perahu yang masing-masing diawaki 60 orang.
“Seru…seru,” ujar Gibran ketika ditanya wartawan mengenai pengalamannya menonton adu balap sampan, atau jalur, yang menjadi tradisi masyarakat setempat.
Sejak pagi, warga telah memadati Tepian Narosa di Sungai Batang Kuantan. Tahun ini, tercatat 228 jalur (sampan) turut serta dalam perlombaan. Festival Pacu Jalur 2025 juga menampilkan beragam atraksi budaya dan hiburan, termasuk bocah penari pacu jalur yang sempat viral dan diundang ke Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025, Rayyan Arkan Dikha.
Rapper AS Melly Mike Siap Meriahkan Penutupan Pacu Jalur 2025
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Festival Pacu Jalur yang digelar hingga 24 Agustus 2025 menghadirkan rapper asal Amerika Serikat, Melly Mike, pada malam penutupan. Musisi yang dikenal lewat lagu “Young Black and Rich” itu bakal tampil membawakan hits yang belakangan populer sebagai latar berbagai video Pacu Jalur viral di media sosial.
Melly Mike menepati janjinya untuk ikut memeriahkan Festival Pacu Jalur 2025. Berdasarkan unggahan Instagram Story, ia tiba di Jakarta pada Selasa malam, 19 Agustus 2025, dengan menandai lokasi ibu kota Indonesia.
Dalam unggahannya, penyanyi berusia 28 tahun tersebut membagikan potret dari dalam mobil yang menampilkan salah satu ruas jalan di Jakarta. Setelah itu, ia dijadwalkan melanjutkan perjalanan domestik, kemungkinan dengan penerbangan, menuju Kuantan Singingi, Riau, lokasi utama perhelatan Festival Pacu Jalur 2025.
Kolaborasi Melly Mike dan Rayyan Dhika di Festival Pacu Jalur 2025
Sebelumnya, kanal Showbiz Liputan6.com melaporkan, 10 Juli 2025, partisipasinya di festival ini merupakan inisiatif pribadi. Mike disebut menanggung seluruh biaya perjalanan.
Panitia Festival Pacu Jalur hanya akan memfasilitasi perjalanan dari Pekanbaru ke Teluk Kuantan, serta menyediakan tempat menginap selama festival berlangsung. Kehadiran Melly Mike di Festival Pacu Jalur 2025 diharapkan meningkatkan daya tarik acara tersebut di mata internasional.
Mike dijadwalkan tampil pada malam penutupan Festival Pacu Jalur di Lapangan Limuno pada Minggu, 24 Agustus 2025. Penampilannya menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu para pengunjung festival.
Di panggung, penyanyi itu akan membawakan lagu-lagu hitsnya. Ia juga akan berduet dengan Rayyan Dhika. Kolaborasi ini diharapkan akan memberi penampilan yang spektakuler dan menghibur para penonton.
Tahun lalu, mengutip rilis Kementerian Pariwisata, festival itu menarik 1,4 juta pengunjung dan perputaran ekonomi mencapai Rp42,16 miliar. Capaian ini membuktikan bahwa Pacu Jalur bukan hanya warisan budaya, tetapi juga motor penggerak ekonomi daerah.
