Kesehatan

Waspada Campak, Penyakit Menular yang Bisa Berujung Kematian

102
×

Waspada Campak, Penyakit Menular yang Bisa Berujung Kematian

Share this article
Waspada Campak, Penyakit Menular yang Bisa Berujung Kematian
penyakit campak yang tidak bisa diremehkan ©Ilustrasi dibuat AI

NewsRepublik.com, KesehatanCampak masih menjadi salah satu penyakit menular yang patut diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh virus campak, ditandai dengan gejala demam, batuk, pilek, dan mata berair, lalu 2–4 hari kemudian muncul ruam pada kulit.

Tingkat penularannya sangat tinggi. Campak dapat menyebar melalui droplet sejak empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelah ruam terlihat.

Dokter Prima Yosephine dari Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa bahaya campak tidak hanya terletak pada penularannya yang cepat, tetapi juga risiko komplikasi serius.

“Kalau campak mengena ke anak yang gizinya jelek, maka anak ini biasanya langsung disertai dengan komplikasi diare berat, bahkan bisa sampai ke pneumonia, radang paru, radang otak,” ujarnya dalam sebuah webinar terkait campak beberapa waktu lalu.

Campak juga berpotensi menimbulkan infeksi selaput otak yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Dalam kondisi berat, penyakit ini bahkan bisa berakhir fatal, terutama bila tidak dicegah melalui imunisasi.

Prima menekankan bahwa imunisasi adalah satu-satunya cara pencegahan efektif. Ia mengingatkan pentingnya pemberian imunisasi sesuai jadwal untuk melindungi anak dari risiko campak.


Imunisasi Jadi Kunci Pencegahan Campak

Setiap kasus yang dicurigai sebagai campak perlu segera diidentifikasi, meski gejalanya belum tentu disebabkan langsung oleh virus campak.

“Jadi setiap kasus yang diduga suspek campak-rubella, pada pasien dengan demam dan ruam-ruam—itu kan belum tentu campak, gambaran itu kan bisa disebabkan oleh yang lain. Sehingga untuk memeriksa apakah itu campak harus dilihat melalui laboratorium,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran petugas lapangan dalam menemukan kasus suspek campak-rubella sedini mungkin. Deteksi awal memungkinkan pasien mendapatkan penanganan yang tepat sehingga risiko komplikasi bisa ditekan.

Selain pemantauan, langkah pencegahan utama tetap terletak pada imunisasi rutin. Pemberian imunisasi dasar lengkap terbukti efektif melindungi anak dari ancaman infeksi campak.

Upaya lain yang tak kalah penting adalah penyebaran informasi melalui KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi). Edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya campak, cara penularannya, hingga manfaat vaksinasi menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mencegah meluasnya wabah.


Penanganan Campak dan Peran Vaksin MR

Dokter spesialis anak subspesialis infeksi dan penyakit tropis, Hinky Hindra Irawan Satari, menegaskan bahwa anak yang sedang menderita campak tidak bisa diberikan vaksin maupun imunisasi.

“Kalau lagi sakit, enggak bisa divaksinasi, kalau setelah sembuh sebagian besar yang terkena campak dia kebal seumur hidup,” jelas Hinky pada kesempatan berbeda.

Meski demikian, menurut Hinky, anak yang sudah kebal terhadap campak tetap membutuhkan imunisasi. Ia menjelaskan bahwa vaksin rubella yang tersedia di Indonesia adalah vaksin MR (Measles dan Rubella), yang berfungsi mencegah kedua penyakit sekaligus.

Hinky juga menegaskan bahwa anak yang telah kebal dari campak tetap boleh divaksinasi MR.

“Di Indonesia kan yang tersedia vaksinnya MR, jadi gimana disuntik MR boleh apa enggak? Dianjurkan, karena vaksin itu kan virus yang dilemahkan, si virus yang dilemahkan dalam komponen vaksin itu akan dinetralisir oleh antibodi yang telah dimiliki anak itu. Tapi kan rubella anak itu belum punya, nanti kekebalan rubellanya akan terbentuk,” jelasnya.