NewsRepublik.com, Politik – Sebanyak 33 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan dukungan kepada Muhamad Mardiono untuk maju sebagai calon ketua umum definitif dalam Muktamar X PPP yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 27–29 September 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan, Imam Fauzan Amir Uskara, mewakili 33 DPW yang menyatakan sikap politik mendukung Mardiono. Saat ini, Mardiono masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP.
“Mendukung dan Mengusung Bapak Muhamad Mardiono sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan masa bakti 2025 – 2030 dalam Muktamar X DPP PPP tanggal 27-29 September 2025 di Jakarta,” ujar Imam saat deklarasi di Hotel Sheraton Jakarta, Kamis (18/9/2025) malam.
Imam menegaskan, 33 DPW yang hadir siap mengawal jalannya Muktamar X agar berjalan tertib, kondusif, serta menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh kader partai berlambang Ka’bah tersebut.
“Kami mengimmbau agar para pengurus DPP, DPW, DPC, PAC, Ranting, Kader dan simpatisan PPP untuk turut mensukseskan dan merayakan pelaksanaan Muktamar X PPP dengan santun, khidmat dan penuh sukacita. Tapa provokasi, kebencian dan saling menjatuhkan. Kita jaga bersama Marwah PPP sebagai partai warisan ulama yang menjadi alat perjuangan politik umat Islam,” pungkasnya.
Tolak Caketum PPP dari Luar Partai
Imam Fauzan Amir Uskara juga menekankan bahwa seluruh struktur PPP, mulai dari DPW, DPC hingga kader di berbagai daerah, menolak calon ketua umum yang berasal dari luar partai. Ia menegaskan, sikap tersebut berlandaskan pada sejarah panjang PPP yang sejak berdiri pada 1973 tidak pernah dipimpin oleh figur non-kader.
“DPW, DPC dan seluruh kader PPP se-Indonesia menolak Calon Ketua Umum yang bukan berasal dari kader PPP, karena sepanjang sejarah berdirinya sejak tahun 1973, PPP tidak pernah dipimpin oleh Ketua Umum yang berasal dari luar partai,” tegas Imam.
Respons Mardiono
Menanggapi dukungan dari 33 DPW, Muhamad Mardiono menyampaikan apresiasi mendalam atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk kembali memimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada periode 2025–2030.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh ketua wilayah dan para kader di seluruh Indonesia yang telah mempercavai pada saya. Ini tentang amanah yang berat memang bagi saya, tapi saya harus berjuang kembali apalagi karena PPP saat ini tidak lolos parlementary threshold, maka tujuan utama untuk perjuangan ke depan adalah bagaimana PPP nanti di pemilu 2029 itu bisa kembali di parlemen untuk memenuhi parlementary threshold,” tekad Mardiono.
Ia menegaskan, perjuangan mengembalikan PPP ke parlemen bukan tugas yang ringan. Karena itu, Mardiono mengajak seluruh kader, dari pusat hingga daerah, untuk bergandengan tangan dan memperkuat kebersamaan dalam mewujudkan tujuan tersebut.
“Insya Allah saya akan terus mengabdikan diri saya,” ujarnya.
Terkait sikap sejumlah DPW yang menolak calon ketua umum dari luar partai, Mardiono menekankan bahwa PPP adalah partai terbuka. Namun, ia menegaskan semua pihak tetap harus tunduk pada mekanisme dan aturan dasar organisasi.
“Tentu akan ada aturan mainnya, tentu aturan main itu sebagai landasan, sebagai konstitusinya, yaitu patut untuk selalu harus dipatuhi. Jadi, kita tidak menutup, ya tapi semua harus ada mekanismenya itu, karena kita sudah punya konstitusi yang baku,” tandasnya.