Kesehatan

5 Langkah Praktis Redakan Kecemasan Sebelum Tidur, Cukup Luangkan 5 Menit

6
×

5 Langkah Praktis Redakan Kecemasan Sebelum Tidur, Cukup Luangkan 5 Menit

Share this article
5 Langkah Praktis Redakan Kecemasan Sebelum Tidur, Cukup Luangkan 5 Menit
5 Langkah Praktis Redakan Kecemasan Sebelum Tidur, Cukup Luangkan 5 Menit

NewsRepublik.com, Kesehatan – Pernah merasa tubuh begitu lelah setelah beraktivitas seharian, namun tetap saja sulit terlelap saat kepala menyentuh bantal? Jika iya, Anda tidak sendiri. Menurut Oliver Niño, pelatih spiritual sekaligus penyembuh energi langganan selebritas seperti Tony Robbins dan Jessica Alba, banyak individu tanpa disadari membawa pulang beban kecemasan yang akhirnya mengganggu kualitas tidur mereka.

Kecemasan itu menumpuk karena dialami terus-menerus sepanjang hari. Lalu, orang tidur dalam kondisi penuh kekhawatiran dan bangun keesokan harinya dengan perasaan yang sama. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan tidur yang cukup, dan kecemasan hari sebelumnya terbawa hingga esok harinya. Seperti bola salju yang terus membesar,” ujar Niño, dikutip dari The Post.

Bagi mereka yang memiliki rutinitas padat, justru langkah-langkah sederhana untuk ‘detoks’ pikiran sebelum tidur bisa sangat membantu meredakan ketegangan mental.

“Sering kali orang berkata, ‘Saya tidak punya waktu untuk melakukan banyak hal’,” kata Niño.

“Menurut saya, justru dalam kondisi seperti itulah Anda perlu lebih banyak meluangkan waktu untuk diri sendiri.”

Berikut beberapa metode sederhana yang dapat membantu membersihkan pikiran dari kecemasan sebelum tidur. Tidak perlu waktu lama — sebagian besar hanya memakan waktu sekitar lima menit.

1. Terapi Warna: Visualisasikan Cahaya yang Menenangkan

Terapi warna sejatinya telah dikenal sejak era Mesir kuno. Konsep dasarnya sederhana: setiap warna dipercaya memancarkan energi berbeda yang dapat memengaruhi kondisi emosional seseorang.

“Terapi warna dapat dilakukan saat menjelang tidur atau saat bermeditasi, dengan cara membayangkan warna-warna tertentu turun dan menyelimuti tubuh,” terang Oliver Niño.

Ia merekomendasikan untuk memulai dengan membayangkan cahaya putih perlahan turun dari langit, membungkus tubuh Anda, lalu bereksperimen dengan warna-warna lain hingga menemukan nuansa yang paling menenangkan jiwa.


Napas Geometris

2. Pernapasan Geometris: Teknik Tarikan Napas dengan Pola Teratur

Bagi para praktisi yoga, teknik ini mungkin sudah tak asing lagi. Oliver Niño menyebutnya sebagai salah satu metode favorit: pernapasan geometris.

Langkahnya cukup sederhana. Tarik napas selama lima detik, tahan selama lima detik, lalu embuskan dalam lima detik berikutnya. Saat menjalankannya, bayangkan diri Anda tengah menghirup energi positif dan melepaskan segala bentuk tekanan.

“Anda menarik napas berisi cinta dan cahaya. Lalu saat menghembuskan, Anda lepaskan seluruh stres, kecemasan, dan beban yang Anda bawa sepanjang hari itu,” tutur Niño.


Melepas Energi Negatif

3. Lepaskan Keterikatan Energi Negatif

Tanpa disadari, sosok-sosok tertentu kerap masih tertinggal dalam pikiran dan energi kita, meski secara fisik mereka sudah tidak berada di dekat kita. Oliver Niño menyebut fenomena ini sebagai “tali energi”.

“Jika seseorang memengaruhi saya secara emosional, besar kemungkinan ada semacam tali energi yang menghubungkan kami — dan melalui tali itulah emosi serta energi saling mengalir,” jelasnya.

Untuk melepaskan ikatan tersebut, Anda dapat mengombinasikan terapi warna dengan visualisasi. Bayangkan tubuh Anda dipenuhi cahaya, lalu visualisasikan tangan Anda menjadi pedang yang memotong tali energi itu. Pastikan Anda menetapkan niat yang kuat untuk benar-benar melepaskannya.


Gerak Tubuh

4. Gerakkan Tubuh: Salurkan Energi Berlebih Lewat Aktivitas Fisik

Tak hanya visualisasi, aktivitas fisik ringan sebelum tidur juga efektif membantu membuang sisa-sisa kecemasan yang menumpuk.

“Bagi sebagian orang, rutinitas malam hari bisa berupa menulis jurnal. Setelah menuangkan pikiran atau membuat karya seni, mereka merasa lebih lega karena telah mengekspresikan energi berlebih tersebut,” ujar Oliver Niño.

Bila Anda termasuk tipe yang sulit diam, cobalah berjalan santai di sekitar rumah, melakukan gerakan tari ringan, yoga, atau bahkan sekadar merapikan ruangan. Aktivitas ini membantu tubuh meredakan ketegangan yang masih tersisa menjelang tidur.


Terapi Tawa

5. Terapi Tawa: Solusi Sederhana Redakan Kecemasan

Jangan sepelekan kekuatan tertawa. Meski terdengar ringan, tertawa merupakan salah satu cara tercepat dan paling efektif untuk mengusir rasa cemas.

“Sebagian orang memilih terapi tawa, seperti menonton tayangan favorit di Netflix, menggulir media sosial, atau menyimak hal-hal yang mampu membuat mereka tertawa dan mengalihkan pikiran,” ungkap Oliver Niño. “Saat seseorang tertawa, kecemasan tak punya ruang untuk muncul.”

Memang benar, paparan cahaya biru dari layar gawai bisa berdampak pada kualitas tidur. Namun dalam konteks ini, Niño menilai bahwa tertawa tetap lebih baik dibanding terus-menerus terjebak dalam kecemasan.

“Tidak akan sempurna,” ujarnya. “Namun bagi saya, tertawa tetap lebih baik daripada dihantui kecemasan sepanjang malam, bukan?”


Tidur Nyenyak Bukan Sekadar Soal Kasur Nyaman

Jika Anda kerap terjaga hingga larut karena pikiran yang tak kunjung reda, mungkin sudah saatnya mencoba teknik “detoks” kecemasan dengan cara-cara sederhana. Tak perlu rumit — cukup luangkan lima menit sebelum tidur untuk membersihkan energi negatif yang menumpuk sepanjang hari.

Seperti dikatakan Oliver Niño, “Semakin sibuk hidup Anda, semakin penting untuk melakukan detoks pikiran. Anda layak bangun esok hari dengan pikiran yang lebih ringan.”

Selamat mencoba, semoga malam Anda dipenuhi mimpi yang damai dan menenangkan.