Internasional

Trump Tanggapi Keras Peringatan Pemimpin Tertinggi Iran: “Mengakulah, Anda Dihajar Habis-habisan”

5
×

Trump Tanggapi Keras Peringatan Pemimpin Tertinggi Iran: “Mengakulah, Anda Dihajar Habis-habisan”

Share this article
Trump Tanggapi Keras Peringatan Pemimpin Tertinggi Iran: “Mengakulah, Anda Dihajar Habis-habisan”
Trump Tanggapi Keras Peringatan Pemimpin Tertinggi Iran: “Mengakulah, Anda Dihajar Habis-habisan”

NewsRepublik.com, Internasional – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat (27/6/2025) memberikan respons sinis terhadap peringatan keras Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, yang mengingatkan agar AS tidak melanjutkan serangan terhadap Iran. Pernyataan Khamenei juga mencakup klaim bahwa Iran telah memenangkan perang melawan Israel.

Dalam jumpa pers dan unggahan di media sosial, Trump menilai komentar Khamenei tidak mencerminkan realitas setelah 12 hari serangan Israel dan pengeboman AS yang menargetkan tiga fasilitas nuklir utama Iran, yang menyebabkan kerusakan serius pada program nuklir negara tersebut. Trump menyebut pernyataan itu tidak layak datang dari sosok politik dan keagamaan tertinggi di Iran.

“Begini, Anda adalah pria yang sangat beriman dan dihormati di negara Anda. Anda harus berkata jujur,” ujar Trump, mengutip pernyataan yang dilansir Associated Press (AP). “Anda dihajar habis-habisan.”

Ucapan Trump ini muncul sehari setelah Khamenei menyatakan bahwa Iran telah menampar wajah AS melalui serangan ke pangkalan udara AS di Qatar, sekaligus memperingatkan agar tidak ada serangan lanjutan dari AS maupun Israel. Pernyataan tersebut disiarkan oleh televisi pemerintah Iran dan menjadi suara pertama yang terdengar dari pemimpin tertinggi Iran dalam beberapa hari terakhir.

Trump dan jajaran pembantunya membantah laporan awal dari Defense Intelligence Agency (DIA) yang menyebut pengeboman AS hanya menunda program nuklir Iran beberapa bulan. Sementara itu, Khamenei berupaya menegaskan otoritas dan kekuatannya di tengah spekulasi soal kondisi kesehatan dan keterlibatannya dalam pengambilan keputusan selama konflik 12 hari itu.

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menegaskan, “Negaranya hancur, tiga situs nuklir jahatnya dihancurkan, dan saya tahu persis di mana dia bersembunyi. Saya tidak membiarkan Israel atau Angkatan Bersenjata AS — yang terbesar dan terkuat di dunia — mengakhiri hidupnya.”

“Saya menyelamatkan dia dari kematian yang sangat buruk dan memalukan, dan dia tidak perlu bilang ‘Terima kasih, Presiden Trump!’,” tulisnya.


Trump Klaim Ambisi Nuklir Iran Mulai Memudar

Presiden Donald Trump menyatakan harapannya agar Iran bersikap terbuka terhadap inspeksi internasional untuk memastikan negara tersebut tidak menghidupkan kembali program nuklirnya.

Saat ditanya apakah dalam pembicaraan yang akan datang dengan Iran, AS akan menuntut Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atau lembaga lain diberi kewenangan melakukan inspeksi, Trump menegaskan, “Republik Islam Iran harus bekerja sama dengan IAEA atau pihak lain yang kami hormati, termasuk kami sendiri.”

Pejabat Gedung Putih mengungkapkan optimisme untuk segera memulai kembali dialog dengan Iran, meski jadwal pasti belum ditetapkan.

Utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, menyampaikan bahwa komunikasi langsung dan tidak langsung antara kedua negara telah berlangsung. Rencana putaran keenam negosiasi AS-Iran yang semula dijadwalkan awal Juni di Oman batal terlaksana setelah serangan Israel ke Iran.

Trump meyakini bahwa ambisi nuklir Iran kini mulai meredup.

“Bisa saya katakan, mereka sudah kelelahan. Israel pun demikian,” ujar Trump. Ia menambahkan, “Hal terakhir yang mereka pikirkan sekarang adalah program nuklir.”