NewsRepublik.com, Berita – Identitas sosok yang diduga berada di balik teror terkait kehamilan Erika Carlina akhirnya terungkap. Erika secara terang-terangan menyebut nama DJ Panda sebagai terlapor dalam kasus dugaan pengancaman dan penyebaran data pribadi yang mengancam keselamatan dirinya serta janin yang tengah dikandung.
Pernyataan itu disampaikan Erika usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
“Terlapornya yang kalian sudah tahu itulah (DJ Panda), yes,” kata Erika.
Kasus ini bermula dari aktivitas dalam grup fanbase DJ Panda yang beranggotakan sekitar 500 orang. Di dalam grup tersebut, Erika mengaku menerima ancaman dan menemukan penyebaran data pribadinya sejak 21 Juni 2025.
“Ancamannya banyak, aku enggak bisa kasih tahu ke kalian,” ujarnya.
Atas dasar itu, Erika memutuskan untuk membawa perkara ini ke jalur hukum. Ia menilai keselamatan dirinya dan janin yang dikandung berada dalam ancaman serius. Laporan resmi telah tercatat dengan nomor LP/B/5027/VII/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.
“Kronologinya, memang aku menutupi kehamilan sampai sembilan bulan. Tapi karena ada pengancaman ini, demi janin aku, aku terpaksa harus bicara dan menempuh jalur hukum,” ungkap Erika.
Akui Pengancaman
Erika Carlina mengungkap bahwa DJ Panda sebenarnya telah mengakui adanya tindakan pengancaman. Namun, karena proses hukum sudah berjalan, klarifikasi yang disampaikan dianggapnya tidak lagi relevan.
“Aku datang hanya untuk melanjutkan proses hukum yang sedang berjalan. Aku juga menyerahkan bukti-bukti terkait pengancaman yang membahayakan janin aku, serta membawa saksi yang bersedia memberikan keterangan—salah satunya merupakan anggota grup itu,” ujar Erika.
Hadirkan 2 Saksi dan Bukti
Dalam pemeriksaan terbarunya, Erika Carlina menghadirkan dua orang saksi yang merupakan anggota dari grup fanbase DJ Panda. “Saksi dari kalangan fans yang ada di dalam grup itu,” kata Erika.
Tak hanya saksi, Erika juga membawa sejumlah barang bukti, di antaranya foto hasil USG, data pribadi yang disebarluaskan, serta bukti lain yang memperkuat laporannya.
“Kehamilan aku memang sempat aku tutupi. Tapi dia dengan sengaja menyebarkannya ke orang-orang ini, dan mendorong sekitar 500 anggota grup tersebut untuk menyerang aku. Bentuk ancaman dan teror sudah aku terima. Semua bukti sudah ada,” ungkap Erika.
