Berita

Tiga Siswa SMA Favorit di Banyuwangi Jadi Korban Pengeroyokan Senior, Orang Tua Laporkan ke Polisi

89
×

Tiga Siswa SMA Favorit di Banyuwangi Jadi Korban Pengeroyokan Senior, Orang Tua Laporkan ke Polisi

Share this article
Tiga Siswa SMA Favorit di Banyuwangi Jadi Korban Pengeroyokan Senior, Orang Tua Laporkan ke Polisi
Ilustrasi Bullying atau Perundungan.

NewsRepublik.com, Berita – Tiga pelajar dari salah satu SMA Negeri unggulan di Kabupaten Banyuwangi diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah kakak kelas mereka. Dua di antaranya merupakan siswa kelas 11, sementara satu lainnya masih duduk di bangku kelas 10 di sekolah yang sama.

Akibat insiden tersebut, salah satu korban mengalami luka lebam pada mata kiri, bagian kepala, dan bahkan mengalami pendarahan dari hidung. Orang tua korban yang tidak terima dengan perlakuan tersebut langsung melaporkan kasus ini ke Polresta Banyuwangi pada Rabu dini hari (30/7/2025).

Moch. Ihrom, salah satu orang tua korban, menuturkan bahwa pengeroyokan terhadap anaknya terjadi pada Selasa, 29 Juli, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, sang anak baru saja pulang sekolah dan sempat singgah di sebuah warung yang terletak di Jalan Teratai, Kelurahan Banjarsari.

Di warung tersebut, korban membeli rokok eceran. Namun tiba-tiba, seorang kakak kelas menghampiri dan langsung marah saat melihat korban merokok masih mengenakan seragam sekolah.

“Tak hanya memarahi, anak saya langsung dipukul dua hingga tiga kali di bagian mata dan kepala,” ungkap Ihrom, Sabtu (2/8/2025).

Namun aksi pemukulan tak berhenti di sana. Diduga belum puas, pelaku kemudian menggiring korban ke area rel kereta api yang berada di lingkungan Watubuncul, Kelurahan Boyolangu — sebuah lokasi yang dikenal sepi dari keramaian.

Setibanya di lokasi tersebut, pelaku memanggil sekitar sepuluh temannya untuk melakukan pengeroyokan secara bersama-sama terhadap korban.

“Di sana juga ada satu siswa adik kelas yang turut menjadi korban pemukulan, jadi total ada tiga anak yang dikeroyok,” tambahnya.


Pihak Sekolah Diminta Bertanggung Jawab

Kasus dugaan pengeroyokan yang menimpa tiga siswa SMA favorit di Banyuwangi kini telah resmi dilaporkan ke Unit Pidana Umum (Pidum) Polresta Banyuwangi. Langkah hukum ini ditempuh oleh orang tua korban, mengingat luka yang dialami anak mereka cukup parah. Selain itu, pelaporan ini dimaksudkan untuk mencegah terulangnya kasus perundungan di lingkungan sekolah yang dikenal sebagai sekolah unggulan di daerah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait insiden kekerasan yang melibatkan sejumlah siswanya itu.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Siti Mafrobatin Nikma, turut menyayangkan terjadinya kasus kekerasan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah memiliki tanggung jawab moral untuk menyelesaikan masalah ini secara serius.

“Sangat disayangkan tindakan pengeroyokan seperti ini. Apalagi dilakukan di luar jam pelajaran. Saya harap pihak sekolah segera mengambil langkah untuk menyelesaikan kasus ini,” tegas Nikma.

Lebih lanjut, Nikma menyatakan dukungannya terhadap langkah orang tua korban yang melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan bentuk penegasan bahwa aksi kekerasan semacam ini merupakan pelanggaran serius yang harus ditindak tegas.

“Siapa yang tidak marah anaknya dipukul. Tapi saya berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat baik pelaku maupun korban masih tergolong di bawah umur,” pungkasnya.