NewsRepublik.com, Sejarah – Pada 3 Oktober 1995, jutaan warga Amerika Serikat menunggu dengan tegang putusan pengadilan yang menjerat mantan bintang American football, O.J. Simpson. Hasilnya mengejutkan: Simpson dinyatakan bebas dari tuduhan pembunuhan terhadap mantan istrinya, Nicole Brown Simpson, dan temannya, Ronald Goldman.
Vonis ini dibacakan setelah proses persidangan yang berlangsung selama 252 hari penuh drama, menjadikannya salah satu kasus paling disorot media pada dekade 1990-an, seperti dilansir History.com, Jumat (3/10/2025).
Tim kuasa hukum Simpson, yang dijuluki dream team, sukses meyakinkan juri bahwa bukti-bukti yang diajukan jaksa tidak cukup kuat untuk menyatakan dirinya bersalah tanpa keraguan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan klaim jaksa, yang menilai barang bukti ibarat sebuah “gunung” yang mengarah jelas pada Simpson.
Kasus ini bermula pada 12 Juni 1994, ketika Nicole Brown dan Ronald Goldman ditemukan tewas dengan luka tusuk di halaman rumah Nicole di Brentwood, Los Angeles.
Sejumlah barang bukti sempat dianggap memberatkan Simpson, mulai dari sarung tangan berlumur darah yang cocok dengan miliknya, bercak DNA yang sesuai dengan korban maupun dirinya, hingga jejak sepatu yang identik dengan ukuran kakinya.
Namun, tim pembela berhasil menggoyahkan bukti-bukti tersebut dengan menuding adanya prosedur yang salah, manipulasi, bahkan dugaan rasisme di tubuh kepolisian Los Angeles.
Situasi Tegang
Ketegangan dalam kasus O.J. Simpson memuncak ketika ia sempat menolak menyerahkan diri. Mantan atlet itu kabur menggunakan mobil Ford Bronco putih bersama sahabatnya, Al Cowlings.
Aksi kejar-kejaran dengan kecepatan rendah di jalan tol Los Angeles disiarkan langsung televisi nasional dan disaksikan lebih dari 90 juta orang. Dari dalam mobil, polisi menemukan pistol, paspor, serta perlengkapan penyamaran yang semakin memicu kehebohan publik.
Putusan bebas Simpson kemudian memicu perpecahan opini masyarakat Amerika. Sebagian besar warga kulit putih meyakini dirinya bersalah, sementara mayoritas warga kulit hitam percaya Simpson dijebak. Perbedaan pandangan itu mencerminkan ketegangan rasial yang sudah lama mengakar di negara tersebut.
Meski lepas dari jerat pidana, Simpson pada 1997 dinyatakan bertanggung jawab secara perdata dan diwajibkan membayar ganti rugi senilai 33,5 juta dolar AS kepada keluarga korban.
Kehidupannya tidak pernah kembali seperti semula. Pada 2008, ia kembali dipenjara akibat kasus perampokan bersenjata sebelum akhirnya bebas bersyarat sembilan tahun kemudian, pada 2017. Simpson meninggal dunia akibat kanker pada 11 April 2024.