SAMPANG,Newsrepublik.com– Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Kabupaten Sampang, beberkan minimnya Instruktur Pelatihan Kejuruhan.
Sehingga saat pagelaran itu dibuka pihaknya terpaksa harus mendatangkan para pelaku usaha atau guru sukwan untuk memberikan materi kepada peserta pelatihan kerja.
Kasi Produktivitas dan Tenaga Kerja, DPMPTSP dan Naker Sampang, Ludfi mengatakan, bahwa pihaknya telah mengajukan tenaga Instruktur yang berbasis PNS atau P3K sejak 2014 silam.
Namun hingga saat ini masih belum ada kepastian, sehingga pihaknya masih tetap mengandalkan Instruktur dari luar yang dikontrak selama pelaksanaan pelatihan.
“Kendala yang ada di kami hanya Instruktur tetap masih belum ada, sehingga kami mengandalkan Instruktur dari luar,” ungkapnya kepada Newsrepublik.com, Senin (7/6/21).
Karena instruktur pelatihan yang ada saat ini sifatnya masih Freelance maka pihaknya cukup merasa kesulitan pada kontrol perawatan alat pelatihan.
Sebab jika pelatihan sudah selesai dilakukan, alat yang digunakan untuk praktik para peserta pelatihan kerja tidak ada yang mengontrol.
“Maka untuk menjaga dan merawat alat-alat pelatihan kerja perlu ada Instruktur tetap,” jelasnya.
Sekedar untuk diketahui bahwa pelaksanaan pelatihan kerja tahun 2021 tahap pertama akan dibuka pada hari, yang diikuti oleh 6 paket kejuruhan. (Joko/Kh)
