Sports

FORNAS VIII 2025 Dibuka Meriah, Tampilkan Kekayaan Budaya NTB

64
×

FORNAS VIII 2025 Dibuka Meriah, Tampilkan Kekayaan Budaya NTB

Share this article
FORNAS VIII 2025 Dibuka Meriah, Tampilkan Kekayaan Budaya NTB
Pembukaan Fornas 2025

NewsRepublik.com, SportsFestival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII resmi dibuka dengan meriah di Halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu malam (26/7/2025). Ribuan peserta dari berbagai penjuru Tanah Air hadir dalam upacara pembukaan yang berlangsung semarak.

Seremoni ini tak hanya menjadi perayaan semangat kebugaran dan persatuan, namun juga menjadi ajang unjuk kekayaan budaya lokal dan kreativitas para pelaku seni daerah.

Mengangkat tema “Kalah Menang Semua Senang, Bersatu dalam Sehat, Menunjukkan Indonesia Lebih Bugar dan Gembira”, FORNAS VIII menampilkan harmoni antara olahraga masyarakat dan ekspresi budaya, termasuk keterlibatan para desainer lokal dalam mendukung panggung acara.

Salah satu sorotan utama adalah penampilan koleksi dari Kate Bridal & Couture, label fesyen asal NTB yang dikenakan oleh sejumlah figur publik. Di antaranya, penyanyi Edo Kondologit, presenter Choky Sitohang, dan artis Shinta Sukma Dewi tampil memikat dalam balutan busana yang memadukan elemen tradisional dan sentuhan kontemporer.

Momentum simbolis pembukaan ditandai dengan penyerahan anak panah oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, kepada atlet panahan berkuda Arum Nazlus Shobah—sosok muda yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Arum juga tampil memukau dalam balutan busana dari Kate Bridal & Couture.

Tak ketinggalan, penyanyi Gita KDI turut memeriahkan panggung pembukaan lewat penampilannya yang berkesan, mengenakan busana karya label lokal NTB lainnya, Itaoei, yang menonjolkan keindahan wastra Nusantara dalam bingkai panggung nasional.


Perpaduan Olahraga dan Budaya Nusantara

Pembukaan Fornas 2025

Perhelatan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) 2025 menjadi bukti nyata bahwa olahraga masyarakat memiliki daya dorong yang kuat bagi berbagai sektor lain, termasuk ekonomi kreatif, fesyen, dan kebudayaan lokal.

Rangkaian acara pembukaan yang melibatkan defile atlet, pertunjukan seni tradisional, sajian kuliner khas Sasambo (Sasak, Samawa, dan Mbojo), hingga pameran komunitas, menjadi satu kesatuan yang mencerminkan kekayaan identitas bangsa.

Keterlibatan desainer lokal dalam panggung berskala nasional ini menjadi wujud nyata dari ekosistem kolaboratif yang terbentuk di tengah masyarakat. Hal ini menegaskan bahwa olahraga masyarakat bukan semata soal pertandingan, tetapi juga sarana memperkuat sinergi antara budaya, ekonomi, dan kreativitas dalam bingkai persatuan.


18.000 Peserta Meriahkan FORNAS 2025

Lebih dari 18.000 peserta dan pendamping turut hadir secara langsung dalam Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) 2025 di Nusa Tenggara Barat. Kehadiran massal ini berdampak signifikan terhadap perputaran ekonomi lokal, yang diperkirakan menembus angka Rp800 miliar, mencakup sektor perhotelan, transportasi, logistik, UMKM, hingga kuliner khas daerah.

Penyelenggaraan FORNAS VIII juga berkontribusi terhadap penciptaan lebih dari 9.500 lapangan kerja sementara, baik di sektor formal maupun informal.

Upacara pembukaan berlangsung meriah dan turut diisi dengan sambutan dari Ketua Panitia Penyelenggara Ibnu Riza Pradipto, Ketua Umum KORMI Nasional Adil Hakim, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, serta Menteri Koordinator Pembangunan dan Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hadir pula Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti, Wamenparekraf Teuku Riefky Harsya, serta para anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan NTB, yakni Lalu Hadrian Irfani, Sari Yuliati, dan Nanang Samodra.

Kemeriahan acara semakin lengkap dengan defile 38 kontingen dari seluruh provinsi, menampilkan semangat persatuan dalam keragaman, dari Aceh hingga Papua.

FORNAS 2025 menegaskan bahwa olahraga masyarakat bukan hanya soal kebugaran, tetapi juga kekuatan lunak bangsa—mempersatukan budaya, menggerakkan ekonomi, dan menyemai semangat gotong royong. Sebagaimana semboyannya: Kalah Menang Semua Senang, karena dalam olahraga masyarakat, partisipasi adalah podium dan kegembiraan adalah medali untuk semua.