Internasional

Israel Kerahkan 50 Ribu Pasukan Cadangan untuk Tahap Baru Serangan di Gaza

47
×

Israel Kerahkan 50 Ribu Pasukan Cadangan untuk Tahap Baru Serangan di Gaza

Share this article
Israel Kerahkan 50 Ribu Pasukan Cadangan untuk Tahap Baru Serangan di Gaza
Prajurit Israel menggunakan teropong untuk melihat bangunan yang rusak di Gaza dari Israel selatan, Rabu (13/8/2025). (Dok. AP/Ariel Schalit)"

NewsRepublik.com, Internasional – Seorang pejabat militer Israel pada Rabu (20/8/2025) menyebut para jenderal senior telah menyetujui rencana pengerahan puluhan ribu pasukan cadangan guna membuka fase baru operasi di sejumlah kawasan padat penduduk di Gaza.

Menurut pejabat yang enggan disebut identitasnya itu, sebagaimana dikutip AP, militer Israel akan bergerak di wilayah Kota Gaza yang sebelumnya belum dimasuki pasukan, di mana Hamas masih memiliki basis aktivitas.

Saat ini, pasukan Israel sudah melakukan operasi di daerah Zeitoun dan Jabaliya, Kota Gaza, sebagai langkah awal untuk memperluas serangan. Tahap berikutnya diperkirakan segera mendapat restu dari kepala staf dalam beberapa hari ke depan.

Belum dipastikan kapan operasi tersebut akan dimulai. Namun, pejabat itu menegaskan sekitar 50 ribu pasukan cadangan bakal dipanggil dalam sebulan mendatang, sehingga jumlah total pasukan cadangan aktif meningkat hampir dua kali lipat menjadi 120 ribu personel.

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan tujuan utama operasi ini adalah membebaskan sandera yang masih ditahan serta memastikan Hamas dan kelompok militan lain tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.


Bayangan Tragedi Baru Menghantui Gaza

Organisasi hak asasi manusia Amnesty International pada 18 Agustus 2025 menuduh Israel menerapkan kebijakan sengaja untuk menyebabkan kelaparan di Gaza. (Eyad BABA/AFP)
Organisasi hak asasi manusia Amnesty International pada 18 Agustus 2025 menuduh Israel menerapkan kebijakan sengaja untuk menyebabkan kelaparan di Gaza. (Eyad BABA/AFP)

Perang di Gaza bermula saat kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023. Israel menyebut aksi tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang, mayoritas warga sipil, serta menyebabkan 251 orang lainnya disandera. Sebagian besar sandera sudah dilepaskan melalui gencatan senjata maupun perjanjian lain.

Hamas menegaskan sisa sandera hanya akan dibebaskan jika Israel menyetujui gencatan senjata permanen dan menarik seluruh pasukannya.

Rencana Israel menyerbu Kota Gaza dan kamp-kamp pengungsi di wilayah tengah semakin memicu kritik internasional, sekaligus menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya gelombang pengungsian massal warga Palestina.

Saat ini, ratusan ribu pengungsi berlindung di Kota Gaza, tempat sebagian infrastruktur vital terakhir di wilayah tersebut masih berdiri.

Mediator bersama Hamas mengaku telah menyepakati sejumlah poin gencatan senjata. Namun, sikap Israel masih belum jelas lantaran sebagian anggota koalisi pemerintahan Netanyahu menolak perjanjian bertahap yang dianggap belum benar-benar memastikan kekalahan Hamas.