Ekonomi

Kunjungan Perdana Presiden Prabowo ke Arab Saudi Hasilkan Komitmen Investasi Rp437 Triliun

28
×

Kunjungan Perdana Presiden Prabowo ke Arab Saudi Hasilkan Komitmen Investasi Rp437 Triliun

Share this article
Kunjungan Perdana Presiden Prabowo ke Arab Saudi Hasilkan Komitmen Investasi Rp437 Triliun
Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud (MBS) di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu, 2 Juli 2025. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

NewsRepublik.com, Ekonomi – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menuntaskan kunjungan kenegaraan perdananya ke Arab Saudi sejak resmi menjabat pada Oktober tahun lalu. Kunjungan yang berlangsung pada 1–3 Juli 2025 itu membuahkan sejumlah capaian strategis, baik dalam aspek diplomatik maupun ekonomi.

Salah satu pencapaian menonjol adalah komitmen investasi senilai USD 27 miliar atau setara Rp437 triliun antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi.

Mengutip keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (3/7/2025), Presiden Prabowo tiba di Jeddah pada malam hari 1 Juli dan disambut oleh Menteri Perdagangan Arab Saudi, Wakil Gubernur Mekkah, serta Wali Kota Jeddah.

Pada hari berikutnya, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), di Istana As Salam, Jeddah. Pertemuan tersebut juga menjadi penanda resmi digelarnya sidang perdana Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) Indonesia–Arab Saudi, forum bilateral tingkat tinggi yang dipimpin langsung oleh kedua kepala pemerintahan.

DKT menjadi wadah utama dalam menyinergikan kepentingan strategis kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan MBS sepakat memperkuat kerja sama di sejumlah sektor prioritas, meliputi:

  • Perdagangan dan investasi

  • Energi, termasuk energi baru dan terbarukan

  • Pertahanan

  • Ketenagakerjaan

  • Pelayanan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia

Keduanya juga membahas isu-isu geopolitik kawasan, termasuk situasi di Timur Tengah yang mencakup persoalan Palestina dan Iran.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, disepakati dokumen Tata Kelola DKT yang menjadi kerangka kerja resmi forum bilateral ini. Dokumen itu ditandatangani langsung oleh Presiden Prabowo dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dan implementasinya akan dikoordinasikan oleh Menteri Luar Negeri dari masing-masing negara.


Kerja Sama Strategis

Di luar pertemuan antarpemerintah, kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi turut membuahkan berbagai kesepakatan bisnis (business-to-business/B-to-B) dengan nilai total mencapai USD 27 miliar. Kesepakatan ini mencerminkan penguatan hubungan ekonomi kedua negara serta komitmen jangka panjang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Sejumlah kerja sama strategis yang disepakati di antaranya meliputi:

  • Penandatanganan MoU antara BPI Danantara dan ACWA Power untuk proyek energi baru terbarukan berkapasitas 10 gigawatt (GW)

  • Kolaborasi antara PT Pertamina dan ACWA Power untuk pengembangan energi bersih sebesar 500 megawatt (MW)

  • Perjanjian antara PT Pertamina Patra Niaga dan AlShams terkait penyediaan layanan bahan bakar jet

  • Kerja sama PT Waskita Karya dengan PLADCO dalam proyek infrastruktur di Arab Saudi

  • Kemitraan antara VELA dan SISA untuk pengembangan serta perakitan pesawat AlphaCyber Mantra

  • Kolaborasi antara Forytine Arch dan ITEAC dalam pembangunan pusat teknologi digital

Kesepakatan tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis Arab Saudi, khususnya dalam sektor transisi energi dan transformasi digital. Di saat bersamaan, langkah ini membuka peluang besar bagi ekspansi perusahaan Indonesia ke sektor konstruksi dan aviasi di pasar Timur Tengah.

Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo turut didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Luar Negeri RI Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jaelani.