NewsRepublik.com, Pariwisata – Pesawat AirAsia QZ545 yang lepas landas dari Bandara Perth, Australia, Minggu (24/8/2025) pukul 18.30 waktu setempat dengan tujuan Denpasar, Bali, terpaksa kembali ke Perth. Pesawat tersebut sempat berputar beberapa kali di atas Samudra Hindia dan sekali di atas Pulau Rottnest sebelum akhirnya mendarat kembali sekitar satu jam kemudian.
Juru bicara Bandara Perth menyampaikan pesawat mengalami gangguan mesin sehingga harus berbalik arah. “Api terlihat keluar dari mesin pesawat, dan juga serangkaian suara letupan keras dilaporkan berasal dari mesin tersebut,” ujarnya, dikutip dari news.com.au, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, pesawat perlu berputar beberapa kali untuk membakar bahan bakar karena tidak memungkinkan mendarat dengan tangki penuh.
Seorang penumpang yang duduk di dekat jendela mengaku melihat semburan api. “Awalnya kami pikir itu petir, tapi kami berada di baris pintu keluar sehingga kami mendapatkan keuntungan penuh,” ungkapnya kepada 9News.
“Anda bisa melihatnya meledak, dan Anda bisa melihat seperti apa ledakan dan kobaran apinya,” tambah penumpang tersebut.
Penumpang AirAsia Dialihkan ke Penerbangan Baru

Penumpang dialihkan ke dua penerbangan terpisah yang dijadwalkan berangkat pukul 03.30 dan 06.30, Senin (25/8/2025), menurut keterangan juru bicara Bandara Perth. Pihak AirAsia sudah dihubungi, namun belum memberikan tanggapan resmi.
Kasus pesawat terpaksa putar balik sebelumnya juga pernah terjadi pada maskapai American Airlines tujuan Amerika Serikat. Penerbangan itu kembali ke San Juan, Puerto Rico, setelah salah satu penumpang menerima pesan duka di ponselnya.
Penumpang yang duduk di sebelahnya membaca pesan bertuliskan “R.I.P.” — akronim yang berarti rest in peace atau ‘beristirahatlah dengan tenang’. Pesan tersebut kemudian dianggap sebagai potensi ancaman bagi penerbangan, menurut keterangan Kantor Bahan Peledak dan Keamanan Publik Puerto Rico.
Media lokal Primera Ahora pertama kali memberitakan insiden ini. Dikutip dari People, Jumat (4/7/2025), juru bicara American Airlines membenarkan peristiwa tersebut. “Penerbangan American Airlines 1847, dengan layanan dari San Juan (SJU) ke Dallas Fort Worth (DFW), kembali ke SJU tak lama setelah keberangkatan karena kemungkinan masalah keamanan,” katanya.
Pesawat American Airlines Kembali ke San Juan Usai Pesan Duka

Penerbangan American Airlines 1847 yang berangkat dari Bandara Internasional Luis Muñoz Marín, San Juan, menuju Dallas, Amerika Serikat, terpaksa kembali setelah diduga menerima ancaman penerbangan sekitar 30 menit setelah lepas landas.
“Pesawat mendarat dengan selamat di SJU, dan penegak hukum memeriksa serta mengizinkan pesawat untuk berangkat kembali. Keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama kami, dan kami mohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan ini,” bunyi pernyataan maskapai.
Wakil Direktur Keamanan Aerostar, Félix Alvarado, menilai pesan tersebut berpotensi menjadi ancaman. Namun, penumpang yang menerima pesan menjelaskan bahwa kerabat mereka meninggal sehari sebelumnya. Mereka berada di dalam penerbangan setelah memutuskan pulang lebih awal dari liburan, menurut Primera Hora.
“Itu adalah kekacauan yang ditangani sesuai protokol keselamatan. Tidak ada ancaman nyata bagi penerbangan atau penumpang,” kata Nelman Nevárez, Direktur Operasi Aerostar, dalam wawancara yang diterjemahkan dari bahasa Spanyol ke Inggris.
Pesawat yang membawa 193 penumpang itu akhirnya melanjutkan rute dan dijadwalkan kembali lepas landas pukul 10.00 waktu setempat.
Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat

Insiden mendarat darurat kembali terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara, Sabtu (21/6/2025). Pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SVA5688 terpaksa mendarat setelah menerima ancaman bom selama penerbangan.
Pesawat membawa 376 penumpang rombongan jemaah haji asal Surabaya dan 13 kru. Rinciannya, 196 penumpang laki-laki dan 180 perempuan.
Begitu mendarat, penumpang dievakuasi dengan cepat dan tertib. Seluruh penumpang diminta menjauh dari pesawat untuk memastikan keselamatan.
Pasca-pendaratan, tim penjinak bom (Jibom) dari Satuan Brimob Polda Sumut diterjunkan ke lokasi. Mereka menyisir secara menyeluruh kabin dan bagasi pesawat. “Tim sudah dikerahkan untuk melakukan pengecekan dan memastikan tidak ada benda mencurigakan yang membahayakan,” ujar Kapolda.












