Kesehatan

Sering Jadi Sasaran Nyamuk? Mungkin Anda Memiliki Ciri Ini

37
×

Sering Jadi Sasaran Nyamuk? Mungkin Anda Memiliki Ciri Ini

Share this article
Sering Jadi Sasaran Nyamuk? Mungkin Anda Memiliki Ciri Ini
Ciri orang yang jadi target sasaran nyamuk . Foto: jcomp from Freepik.

NewsRepublik.com, Kesehatan – Pernah merasa lebih sering digigit nyamuk dibanding orang lain di sekitar, meski berada di lokasi yang sama? Nyamuk seolah terus mengejar dan mengincar kulit Anda.

Fenomena ini bukan sekadar mitos. Menurut pakar entomologi dari IPB University, Supriyono, nyamuk memang memiliki preferensi tersendiri dalam memilih “korban”. Faktor seperti aroma tubuh hingga suhu kulit turut memengaruhi ketertarikan nyamuk.

Berikut sejumlah karakteristik yang membuat seseorang lebih rentan jadi target nyamuk:

1. Mudah Berkeringat

“Nyamuk tertarik pada zat-zat yang dikeluarkan melalui keringat, seperti amonia dan asam laktat,” jelas Supriyono.

Keringat sendiri merupakan hasil proses termoregulasi tubuh. Kandungan zat sisa metabolisme dalam keringat berfungsi sebagai atraktan atau pemikat bagi nyamuk.

Untuk itu, ia menyarankan individu yang mudah berkeringat agar menjaga kebersihan tubuh serta menggunakan produk antinyamuk yang sesuai.

2. Memiliki Suhu Tubuh Hangat

“Selain itu, karbon dioksida (CO₂) dari pernapasan serta suhu tubuh yang hangat juga menjadi pemicu daya tarik bagi nyamuk,” ujar dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University dalam keterangan tertulisnya.

3. Mengenakan Pakaian Berwarna Gelap

“Warna pakaian, terutama yang gelap,” lanjut Supriyono, juga menjadi faktor yang dapat menarik perhatian nyamuk.


Makan Sayuran Pahit Bikin Nyamuk Menjauh? Ini Faktanya

Beredar anggapan bahwa nyamuk enggan menggigit orang yang gemar mengonsumsi sayuran pahit seperti pare atau daun pepaya. Konon, rasa pahit tersebut memengaruhi “rasa” darah sehingga nyamuk menjadi enggan mendekat.

Namun, pakar entomologi dari IPB University, Supriyono, menegaskan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Hal serupa juga berlaku terhadap kepercayaan bahwa konsumsi makanan manis membuat darah lebih menarik bagi nyamuk.

“Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa nyamuk memilih manusia berdasarkan rasa darah,” ujarnya.


Waspadai Gigitan Nyamuk, Jangan Terjebak Mitos

Supriyono menegaskan bahwa penyebab utama seseorang lebih sering digigit nyamuk berkaitan dengan bau badan, keringat, karbon dioksida (CO₂) yang diembuskan saat bernapas, suhu tubuh, serta pemilihan warna pakaian—terutama yang berwarna gelap.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada mitos-mitos yang belum terbukti kebenarannya. Memahami faktor sebenarnya yang menarik perhatian nyamuk tidak hanya membantu melindungi diri secara lebih efektif, tetapi juga berperan penting dalam mencegah penularan penyakit serius seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya yang disebarkan melalui gigitan nyamuk.