NewsRepublik.com, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (25/8/2025) menyampaikan ketidakpuasan atas serangan udara Israel yang menghantam Kompleks Medis Nasser di Gaza, menewaskan 20 orang, termasuk lima jurnalis dan seorang petugas pemadam kebakaran.
“Saya tidak senang dengan itu. Saya tidak ingin melihatnya,” ujar Trump kepada wartawan di Oval Office.
“Pada saat yang sama, mimpi buruk itu harus diakhiri. Saya yang berhasil membebaskan para sandera,” dikutip dari Antara News, Selasa (26/8).
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, 20 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut, terdiri atas pasien, tenaga medis, personel pertahanan sipil, serta awak media. Sejumlah korban lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan, militer Israel melancarkan dua serangan ke lantai empat salah satu gedung di kompleks tersebut. Serangan kedua terjadi saat tim penyelamat tengah mengevakuasi korban luka maupun jenazah.
Televisi resmi Palestina melaporkan salah satu korban tewas adalah juru kamera Hussam al-Masri. Sementara itu, Al Jazeera mengonfirmasi fotografernya, Mohammad Salama, turut menjadi korban.
Sumber medis kepada Anadolu menyebut jurnalis foto Mariam Abu Dagga dan Moaz Abu Taha juga meninggal. Selain itu, jurnalis lepas Ahmed Abu Aziz, yang bekerja untuk media Tunisia dan Maroko, tewas akibat luka yang dideritanya.
Trump menambahkan, menurut perkiraannya “sedikit di bawah 20” sandera yang masih ditahan di Gaza kemungkinan masih hidup, dengan menyebut “satu atau dua sudah tidak ada.”
“Ketika jumlahnya tinggal 10 atau 20, mereka tidak akan membebaskan sandera itu, karena mereka sudah mati setelah dibebaskan. Jadi situasinya buruk, sangat buruk, hal yang mengerikan,” kata dia.
Namun, pernyataan tersebut belum jelas dasarnya. Pihak Israel sebelumnya menyebut masih ada sekitar 50 sandera di Gaza, termasuk 20 yang diyakini masih hidup.
Trump Yakin Konflik Gaza Segera Berakhir

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa perang di Gaza akan segera usai. Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung. Menurut Trump, konflik tersebut “sudah mendekati puncaknya” dan diperkirakan berakhir dalam dua hingga tiga pekan.
“Sejauh ini mereka berbicara tentang Kota Gaza. Mereka selalu mempermasalahkan sesuatu. Tapi ini akan selesai. Dan saya katakan, lebih baik diselesaikan segera,” ucap Trump, merujuk pada target Israel untuk menguasai kota terbesar di Gaza.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 62.700 warga Palestina di Gaza. Operasi militer tersebut juga menghancurkan wilayah kantong itu yang kini menghadapi ancaman kelaparan.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga digugat di Mahkamah Internasional atas tuduhan melakukan genosida terkait perang di wilayah tersebut.












