NewsRepublik.com, Ekonomi – PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatat pencapaian signifikan dalam pembangunan infrastruktur nasional. Hingga Juni 2025, perusahaan pelat merah ini telah berhasil merampungkan 88 Proyek Strategis Nasional (PSN) selama 10 tahun terakhir.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyampaikan bahwa saat ini perseroan tengah mengelola 52 proyek aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proyek-proyek tersebut mencakup pembangunan gedung, infrastruktur konektivitas, hingga sumber daya air seperti bendungan dan jaringan irigasi.
“Beberapa proyek strategis yang tengah kami kerjakan antara lain LRT Velodrome–Manggarai, Jalan Tol Palembang–Betung, serta Bendungan Jragung,” ungkap Ermy dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).
Tak hanya itu, Waskita Karya juga mengantongi kontrak baru di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yakni pembangunan Peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B–1C.
Sejumlah proyek yang telah rampung juga turut diresmikan pada tahun lalu, di antaranya Tol Serpong–Cinere, Cimanggis–Cibitung, dan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Proyek bendungan seperti Karian di Banten, Margatiga di Lampung Timur, Leuwikeris di Jawa Barat, hingga Temef di Nusa Tenggara Timur juga menjadi bagian dari portofolio Waskita.
“Waskita Karya tetap konsisten mendukung agenda pembangunan infrastruktur nasional. Salah satu fokus utama kami adalah pembangunan bendungan untuk mendukung program swasembada pangan. Beberapa proyek bendungan yang saat ini masih dalam tahap konstruksi dan masuk daftar PSN di antaranya Jragung, Cibeet, Bener, Mbay, Tiga Dihaji, dan Karangnongko,” tutup Ermy.
Waskita Karya Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500
PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mencatat prestasi membanggakan dengan masuk dalam daftar 500 perusahaan terbaik di Asia Tenggara versi majalah bisnis global Fortune. Tahun ini, Waskita menjadi salah satu dari 21 BUMN yang berhasil meraih posisi di Fortune Southeast Asia 500.
Daftar ini disusun berdasarkan kinerja perusahaan selama 2024 dan menyoroti pertumbuhan penting kawasan Asia Tenggara dalam perekonomian global. Fortune mencatat, pendapatan konsolidasi Waskita mencapai USD 676 juta atau sekitar Rp 10,7 triliun, dengan total aset sebesar USD 4,795,5 juta atau setara Rp 77,16 triliun. Jumlah karyawan Waskita tercatat sebanyak 1.476 orang pada tahun lalu.
Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh insan Waskita dalam mendorong transformasi dan peningkatan kinerja perusahaan.
“Kami mengapresiasi keberhasilan Waskita Karya masuk Fortune Southeast Asia 500 selama dua tahun berturut-turut. Penghargaan ini menjadi bukti strategi transformasi dan perbaikan kinerja yang berhasil kami jalankan, sekaligus kontribusi dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Ermy.
Waskita Karya Terus Perkuat Infrastruktur dan Ekspansi Pasar
Sebagai BUMN konstruksi dengan pengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya terus berkomitmen menjalankan berbagai proyek strategis untuk mendukung pembangunan nasional dan regional. Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, menegaskan bahwa perusahaan juga membuka peluang ekspansi ke pasar yang lebih luas.
“Masuknya Waskita dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 akan menjadi dorongan bagi kami untuk terus berkarya dan memperkuat posisi sebagai pemimpin sektor konstruksi di Indonesia. Kami juga menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan aktif berkontribusi menggerakkan ekonomi Asia Tenggara,” ujar Ermy.
Selain proyek di dalam negeri, Waskita Karya juga telah merampungkan sejumlah proyek di kawasan Asia, seperti peningkatan Jalan Pasar Tono-Oesila, Jalan Perbatasan Oecusse, dan pembangunan Bandara Suai di Timor Leste. Di Timur Tengah, Waskita menangani renovasi mataf Ka’bah, pembangunan King Abdullah Financial District (KAFD), gedung kampus Universitas King Saud, serta Flyover Bandara Internasional King Abdulaziz di Arab Saudi. Perusahaan juga mengerjakan pekerjaan struktural Burj View di Dubai, Uni Emirat Arab.