NewsRepublik.com, F&B – Kuliner Indonesia kembali mendapat pengakuan dunia. Dalam daftar 50 menu sarapan terenak dunia versi TasteAtlas edisi Juni 2025, dua hidangan khas Tanah Air berhasil masuk dalam jajaran terbaik: bubur ayam dan nasi goreng.
Melansir situs resmi TasteAtlas pada Rabu (11/6/2025), bubur ayam mengalami peningkatan peringkat dari posisi ke-29 menjadi ke-28, dengan skor 4,4 dari 5.
“Ini adalah bubur nasi kental yang disajikan dengan ayam suwir dan berbagai bumbu gurih,” tulis TasteAtlas. Meski memiliki akar dari bubur nasi ala Tiongkok, bubur ayam versi Indonesia menggunakan bahan dan topping lokal, menjadikannya khas dan otentik.
Biasanya, hidangan ini dimasak dengan cara merebus ayam terlebih dahulu. Kaldu rebusan ayam kemudian digunakan untuk memasak nasi hingga menjadi bubur kental. Hidangan ini dilengkapi dengan aneka pelengkap seperti kerupuk, cakwe, bawang goreng, kacang kedelai, dan sambal — menciptakan cita rasa kaya yang cocok untuk memulai hari.
Semangkuk Bubur Ayam
Dalam ulasannya, TasteAtlas menggambarkan bubur ayam sebagai sajian kaya topping dan rasa yang menggoda. Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan daun bawang, bawang merah goreng, kacang tanah tumbuk, cruller goreng (cakwe), irisan telur rebus, serta sentuhan akhir berupa kecap manis dan minyak wijen.
Meski tidak sepedas hidangan khas Indonesia lainnya, sambal tetap disediakan bagi penikmat rasa pedas. Bubur ayam disebut sebagai salah satu makanan jalanan paling populer di Indonesia, dengan banyak pedagang kaki lima menyajikannya setiap pagi sebagai menu sarapan bergizi dan mengenyangkan.
Tak hanya bubur ayam, nasi goreng juga masuk daftar 50 menu sarapan terlezat versi TasteAtlas. Hidangan ini naik peringkat dari posisi ke-51 ke posisi ke-48, dengan skor 4,3 dari 5.
TasteAtlas menulis bahwa meskipun nasi goreng dikenal sebagai hidangan nasional Indonesia, menu ini juga populer di Malaysia dan Singapura. Tradisi menggoreng nasi dipercaya berasal dari pengaruh budaya Tiongkok, yang masuk ke Nusantara seiring berkembangnya jalur perdagangan zaman dulu.
Nasi Goreng Indonesia
Menurut TasteAtlas, nasi goreng khas Indonesia berakar dari budaya Tionghoa yang mempercayai bahwa membuang makanan adalah sebuah dosa. Dari prinsip sederhana inilah, nasi goreng tercipta—menjadi solusi lezat dan praktis untuk mengolah nasi sisa dari hari sebelumnya.
Dalam praktiknya, nasi yang telah dimasak kembali digoreng dengan sedikit minyak dan ditumis bersama bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, atau jahe. Yang membuat nasi goreng Indonesia begitu khas adalah penggunaan kecap manis dalam jumlah melimpah, menciptakan cita rasa yang lebih kuat, manis, dan sedikit pedas dibandingkan versi dari negara lain.
TasteAtlas juga menambahkan bahwa nasi goreng di Indonesia umumnya disajikan bersama telur, baik dicampur langsung saat penggorengan atau disajikan sebagai lauk terpisah dalam bentuk telur ceplok atau dadar.
Dalam daftar 50 sarapan terenak di dunia edisi Juni 2025, nasi goreng naik dari peringkat ke-51 ke posisi ke-48 dengan skor 4,3 dari 5. Meskipun belum masuk tiga besar, kehadirannya dalam daftar ini menunjukkan bahwa nasi goreng bukan sekadar makanan sehari-hari, melainkan juga bagian dari identitas kuliner Indonesia yang mendunia.
Sebagai catatan, posisi pertama dalam daftar sarapan terenak dunia saat ini masih ditempati oleh kahvaltı, menu sarapan khas Turki yang terkenal akan keanekaragaman dan kekayaan rasa.
Sarapan Terlezat Dunia yang Kaya Tradisi dari Turki
Dalam bahasa Turki, kahvaltı berarti sarapan, dan menjadi salah satu tradisi kuliner paling penting di negara tersebut. Secara harfiah, kata ini berasal dari dua kata: kahve (kopi) dan altı (sebelum/di bawah), yang bila digabungkan berarti “sebelum kopi”. Filosofinya sederhana—sarapan adalah hidangan yang disantap sebelum menikmati secangkir kopi, terutama di masa Kekaisaran Ottoman.
Kahvaltı bukan sekadar makan pagi, tetapi sebuah ritual kebersamaan yang menghadirkan aneka hidangan lezat dalam satu meja. Tradisi ini biasanya berlangsung lama, terutama saat akhir pekan atau hari libur, ketika keluarga dan sahabat berkumpul untuk menikmati waktu bersama.
Hidangan yang tersaji dalam kahvaltı sangat beragam, mencakup perpaduan rasa manis dan gurih. Meja sarapan dihiasi dengan aneka keju lokal, zaitun, sayuran segar, roti tradisional, telur, börek (pastry khas Turki), hingga baklava. Semuanya disajikan bersama teh Turki hangat dalam gelas khas berbentuk tulip.
Keistimewaan kahvaltı tak hanya terletak pada ragam makanannya, tetapi juga dalam pengalaman sosialnya—sebuah momen menikmati makanan sambil berbincang santai, menjadikannya lebih dari sekadar sarapan, melainkan bentuk perayaan kecil dalam kehidupan sehari-hari.
Tak heran jika dalam daftar 50 Menu Sarapan Terlezat Dunia versi TasteAtlas edisi Juni 2025, kahvaltı tetap bertengger di posisi pertama, mengalahkan banyak menu ikonik dari berbagai negara.