Berita

Penerbangan Sempat Dibatalkan, Jemaah Haji Banyuwangi Nilai Sebagai Ujian Kesabaran

10
Penerbangan Sempat Dibatalkan, Jemaah Haji Banyuwangi Nilai Sebagai Ujian Kesabaran
Penerbangan Sempat Dibatalkan, Jemaah Haji Banyuwangi Nilai Sebagai Ujian Kesabaran

NewsRepublik.com, Berita – Pembatalan penerbangan maskapai Saudia Airlines tujuan Surabaya pada Selasa pagi, 24 Juni 2025, membuat jemaah haji dari dua kelompok terbang (kloter) embarkasi Surabaya, yakni SUB 43 dan SUB 44, harus memperpanjang masa tinggal mereka di Arab Saudi. Sebanyak 760 jemaah diinapkan di tujuh hotel transit yang tersebar di kawasan Jeddah, tak jauh dari Bandara Internasional King Abdulaziz.

Salah satu jemaah asal Banyuwangi, Sulaiman, mengaku baru menerima informasi pembatalan sekitar satu setengah jam sebelum waktu keberangkatan yang dijadwalkan pukul 03.50 Waktu Arab Saudi (WAS).

“Ada sedikit insiden. Tapi saya yakin ini ada hikmahnya. Kami mengikuti arahan pemerintah karena semuanya demi kebaikan bersama,” ujar Sulaiman kepada PPIH Daker Bandara, Selasa (24/6/2025).

Meski sempat tertunda, Sulaiman memilih untuk tidak mempermasalahkan situasi tersebut. Ia memahami keputusan pembatalan diambil atas pertimbangan keselamatan seluruh jemaah.

“Ini bagian dari suka duka berhaji. Saya anggap semua berjalan baik. Tidak ada yang dilebih-lebihkan maupun dikurangi,” tutur Sulaiman, yang diinapkan di Hotel Wow.

Ia juga mengajak sesama jemaah untuk mengambil hikmah dari insiden ini dan tetap menjaga kesabaran. “Jangan emosi, karena haji itu ujian utamanya adalah kesabaran,” pesannya.


Penjadwalan Ulang Penerbangan 2 Kloter Embarkasi Surabaya

Dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji asal embarkasi Surabaya yang sempat tertunda kepulangannya akibat pembatalan penerbangan, kini telah mendapatkan jadwal baru untuk kembali ke Tanah Air.

Kloter SUB 44, yang terdiri dari 376 jemaah dan empat petugas, akan diberangkatkan lebih dahulu pada Selasa malam, 24 Juni 2025, pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS), menggunakan penerbangan Saudia Airlines SV 5440. Sementara itu, rombongan Kloter SUB 43 dijadwalkan terbang dengan maskapai yang sama melalui penerbangan SV 5302 pada Rabu dini hari, 25 Juni 2025, pukul 01.00 WAS.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Abdul Basir, memastikan seluruh fasilitas akomodasi dan konsumsi jemaah selama masa tunggu ditanggung oleh maskapai penerbangan sebagai bentuk kompensasi atas pembatalan sebelumnya.

“Seluruh kebutuhan jemaah selama transit di tujuh hotel di Jeddah telah dipenuhi dengan baik. Petugas haji dari Daker Bandara juga terus mendampingi mereka,” jelas Basir.

Ia mengimbau kepada keluarga jemaah di Tanah Air agar tidak panik dan terus mendoakan kelancaran pemulangan. “Keselamatan dan kenyamanan jemaah adalah prioritas utama. Kami pastikan semua dalam kondisi aman dan tertangani dengan baik,” tegasnya.


Penerbangan Tertunda Imbas Konflik Iran–Israel

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menyatakan pembatalan penerbangan maskapai Saudia Airlines sebagai dampak lanjutan dari memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah, khususnya perang antara Iran dan Israel.

“Semalam terjadi eskalasi politik yang cukup tinggi di kawasan Timur Tengah pasca-serangan Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran. Beberapa penerbangan pun terdampak, termasuk yang harus ditunda atau dibatalkan,” ujar Hilman saat melepas keberangkatan jemaah haji dari Makkah menuju Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.

Meski demikian, Hilman memastikan penerbangan lainnya masih berlangsung sesuai jadwal. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar maskapai masih bisa melanjutkan operasional karena menggunakan jalur udara yang lebih aman.

“Alhamdulillah, untuk penerbangan berikutnya insya Allah tetap berjalan. Banyak maskapai yang mengambil rute via Oman yang masih dinyatakan aman,” tuturnya.

Mengacu pada data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), terdapat total 21 jadwal pemulangan jemaah haji gelombang I sebelum dua penerbangan Saudia Airlines dibatalkan. Hingga pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS), tujuh penerbangan telah diberangkatkan oleh sejumlah maskapai, meski beberapa mengalami keterlambatan, termasuk Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.


Gelombang II Pemulangan Jemaah Haji Dimulai 26 Juni, Ini Aturan Barang Bawaan

Fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang I dari Arab Saudi melalui Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, segera memasuki akhir. Proses ini dijadwalkan rampung pada Rabu, 25 Juni 2025, dengan total 266 kelompok terbang (kloter) yang telah diberangkatkan ke Tanah Air.

Selanjutnya, tahapan pemulangan gelombang II akan dimulai pada Kamis, 26 Juni 2025, melalui Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah. Gelombang ini akan melibatkan 259 kloter dan dijadwalkan berakhir pada 12 Juli 2025.

Menjelang pemberangkatan perdana gelombang II, jemaah diimbau untuk mematuhi aturan terkait barang bawaan, demi kelancaran proses kepulangan.

“Kami kembali mengingatkan jemaah untuk memperhatikan ketentuan terkait koper dan isinya agar proses pemulangan berjalan tertib dan aman,” ujar Kasie Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah, Dodo Murtado, di Makkah, Selasa (24/6).

Adapun aturan barang bawaan jemaah haji meliputi:

  1. Jumlah Koper

    • Setiap jemaah hanya diperkenankan membawa dua koper: satu koper besar (maksimal 32 kg) untuk bagasi, dan satu koper kabin (maksimal 7 kg).

  2. Isi Koper Besar

    • Dilarang membawa barang-barang seperti aerosol, gas, benda bermagnet, senjata tajam, mainan bertenaga baterai, atau power bank dengan kapasitas lebih dari 20.000 mAh.

    • Juga tidak diperbolehkan membawa uang tunai dalam jumlah besar (di atas Rp100 juta atau SAR 25.000).

  3. Air Zamzam

    • Tidak diperkenankan membawa air zamzam dalam koper bagasi maupun kabin. Air zamzam akan disediakan secara terpisah oleh pihak penyelenggara.

Exit mobile version